Petugas Satuan Polisi Pamong Praja mengamankan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) saat razia di kawasan terminal Blok M, Jakarta, (5/7). Dari operasi jelang Ramadhan ini, 15 orang yang terdiri dari pengamen dan pengemis diamankan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan para pengemis tidak akan pergi meninggalkan Jakarta selama masih ada orang yang memberi sedekah.
Menurut Ahok --sapaan akrab Basuki-- pemerintah tidak bermaksud mengalangi orang untuk berbuat baik. Masalahnya, tindakan memberi sedekah kepada pengemis di jalan itu merusak. "Anda merusak mereka dengan uang Anda. Mereka tidak mau dirawat di panti sosial kalau dengan mengemis bisa dapat penghasilan Rp 7 sampai 21 juta," kata dia di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 28 November 2013.
Ia menjelaskan, selama ini pengemis yang terjaring operasi Dinas Sosial dibawa ke panti sosial. Namun, sebagian besar mereka keluar dan memilih mengemis kembali.
Ahok mengungkapkan hal ini, menanggapi terbongkarnya pengemis "tajir" yang menyimpan uang tunai Rp 25 juta di gerobak. Walang bin Kilon, 54 tahun, dan Sa'aran, 60 tahun, terjaring razia di Pancoran, Jakarta Selatan, pada Selasa, 26 November 2013. Warga Subang itu mengaku baru datang 15 hari ke Jakarta.