TEMPO.CO, Jakarta - Penyair Sitok Srengenge membantah telah memberikan minuman keras kepada seorang mahasiswa berinisial RW, 22 tahun. RW telah melaporkan Sitok ke polisi atas tuduhan melakukan pelecehan seksual, Jumat 29 November 2013 lalu. "Tidak benar," kata Sitok melalui pesan singkat kepada Tempo, Ahad 1 Desember 2013.
Sitok dilaporkan ke polisi dengan dugaan telah melakukan intimidasi dan persetubuhan. Akibatnya, RW dikabarkan tengah hamil. Karena perbuatan itu, Sitok pun dapat terkena pasal 351 KUHP tentang Perbuatan Tidak Menyenangkan.
Selain itu, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya UI pun menyatakan Sitok telah melakukan teror kepada korban dengan cara menghubunginya terus-menerus, meski korban tidak membalasnya. (Baca: BEM FIB UI Benarkan Bikin Rilis Kasus Sitok) Pernyataan BEM UI itu pun dibantah Sitok. "Tidak benar," kata sastrawan itu lagi.
Pada kesempatan berbeda, kuasa hukum RW, Iwan Pangka, menjelaskan kliennya pernah ditawari minuman keras oleh Sitok. Tapi bukan dicekoki minuman keras. "Saya tidak pernah bilang mencekoki. Saya hanya bilang, (Sitok) sempat menawarkan minuman keras," ujar Iwan kepada Tempo, Ahad 1 Desember 2013.
Menurut Iwan, sejumlah media massa 'memelintir' pernyataannya ketika ditemui di Kepolisian Daerah Metro Jaya pada Jumat, 29 November 2013. Ia tidak menyangkal pernah membahas soal minuman keras, namun perkataannya tidak seperti yang beredar di media massa belakangan ini. "Tidak benar itu semua. Yang jelas, korban tidak pernah mengenal merek minuman keras apa pun. Tetapi pernah ditawarkan," ujarnya.
Ia juga membantah akan membawa saksi untuk membuktikan soal minuman keras itu. "Enggak pernah menyatakan ada saksi. Saya enggak lebai-lebai banget-lah," katanya. (Baca: Klarifikasi Sitok Soal Tuduhan Pemaksaan Seksual)
