TEMPO.CO, Jakarta – Dosen Universitas Indonesia, Saras Dewi, mengatakan korban pelecehan seksual penyair Sitok Srengenge bukan cuma satu. Saras yang menjadi pendamping RW mengatakan, korban kedua adalah mahasiswi dari Bandung
“Memang ada korban lagi, seorang mahasiswi dari Bandung,” ujar Saras saat dihubungi oleh Tempo, Rabu malam, 4 Desember 2013. Saras menyebut mahasiswi itu menjadi korban pelecehan dalam waktu yang berdekatan dengan korban pertama berinisial RW, yang merupakan mahasiswi Universitas Indonesia.
“Tapi tidak sempat terjadi persetubuhan karena korban sempat kabur,” kata Saras. Menurut dia, korban mengatakan kejadian itu terjadi pada Desember tahun lalu. Modus pelecehan, kata Saras, persis seperti yang dialami RW.
Saras mengatakan korban kini masih dalam pemulihan dan diusulkan untuk ikut dalam konseling. “Dia masih trauma dan dalam penyembuhan untuk menguatkan korban dalam proses persidangan.”
Sampai saat ini, Kepolisian belum mengkonfirmasi adanya pengaduan soal kejadian ini. Namun, sebelumnya, seorang korban pelecehan seksual penyair Sitok Srengenge melaporkan kasusnya ke Polda Metro Jaya. Korban berinisial RW diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh Sitok hingga hamil.
Beberapa hari yang lalu, Sitok dilaporkan ke Polda Metro Jaya dengan nomor pengaduan TBL/4245/XI/2013/PMJ/Dit Reskrimum dengan tudingan tidak bertanggungjawab. Akibatnya, Sitok terancam Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan.