Bekasi Kembali Usulkan Flyover dan Underpass

Reporter

Editor

Ali Anwar

Selasa, 10 Desember 2013 20:29 WIB

Salah satu bus pariwisata ber-AC yang digunakan oleh para buruh ketika hendak berunjukrasa di Bundaran HI, Jakarta, Kamis (5/9). Terdapat 160 bus yang mengangkut buruh dari Bekasi, Tangerang 26 bus, Serang 20 bus, Bogor 5 bus, dan Karawang 5 bus. TEMPO/Ifa Nahdi

TEMPO.CO, Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi kembali mengusulkan pembangunan flyover dan underpass di Bulak Kapal, Bekasi Timur. Pembangunan itu mendesak untuk mengantisipasi potensi terjadinya kecelakaan kereta seperti di Bintaro, Jakarta Selatan, Senin, 9 Desember.

"Sedang diusulkan ke Kementerian Pekerjaan Umum," kata Sekretaris Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi, Ridwan, Selasa, 10 Desember 2013. Tahun ini, kata dia, Kota Bekasi gagal mengusulkan proyek pembangunan jembatan layang dan jalan bawah tanah dengan nilai anggaran sebesar Rp 300 miliar.

Alasannya, pemerintah setempat tak mampu membebaskan lahan seluas 3,5 hektare guna pembangunan proyek tersebut. Padahal, pemerintah pusat telah menyiapkan dana awal sebesar Rp 20 miliar.

Pemerintah Kota Bekasi hanya bertugas membebaskan lahan. Harga tanah tertinggi mencapai Rp 4 juta per meter persegi, dan terendah Rp 1 juta per meter persegi.

Untuk membebaskan seluruh lahan, kata dia, pemerintah harus menyiapkan dana sebesar Rp 145 miliar. Sayang, Pemerintah Kota Bekasi gagal merealisasikannya. "Pemerintah sudah menyiapkan lahan," katanya.

Rencananya, jika proyek tersebut terealisasi, ada tiga ruas jalan layang yang dibangun. Pertama, jalan layang yang menghubungkan Jalan Joyo Martono dan Jalan Pahlawan. Kedua, jalan layang yang menghubungkan Jalan Juanda dan Jalan Joyo Martono.

Ketiga, jalan layang yang menghubungkan Jalan Pahlawan melintasi rel kereta api ke Jalan Diponegoro arah ke Tambun. Sementara satu jalan bawah tanah (underpass) yang akan dibangun menghubungkan Jalan Juanda dan Jalan Diponegoro sebagai jalan utama.

Ridwan mengatakan, proyek itu sangat dibutuhkan masyarakat Kota Bekasi untuk mengurai kemacetan. Jika proyek double-double track oleh PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) rampung dikerjakan, dipastikan kemacetan parah akan terjadi di perempatan Bulak Kapal.

"Bila usulan disetujui pemerintah pusat, proyek itu akan diprioritaskan," kata Ridwan. Kegagalan itu merupakan yang kedua kalinya. Pada 2011, Kementerian Pekerjaan Umum juga berencana melakukan pembangunan. Namun, Kota Bekasi tak punya anggaran yang cukup. Dana sebesar Rp 10 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang sudah disiapkan pun gagal diserap.





ADI WARSONO

Berita terkait

Jembatan Little Semanggi di Bandara Soekarno-Hatta Dioperasikan H-5 Lebaran, Polisi: Atasi Kemacetan

32 hari lalu

Jembatan Little Semanggi di Bandara Soekarno-Hatta Dioperasikan H-5 Lebaran, Polisi: Atasi Kemacetan

Jembatan berbentuk setengah daun semanggi ini dibangun di depan pintu masuk serta menghubungkan dua jalan yang mengelilingi Bandara Soekarno-Hatta.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Pembangunan Flyover Cisauk, Dibiayai APBD Kabupaten Tangerang Rp 200 Miliar

10 Januari 2024

Cerita di Balik Pembangunan Flyover Cisauk, Dibiayai APBD Kabupaten Tangerang Rp 200 Miliar

Flyover Cisauk diklaim sebagai proyek jembatan layang pertama di Indonesia yang seluruhnya dibiayai oleh pemerintah daerah.

Baca Selengkapnya

Flyover Cisauk Beroperasi Penuh, Pengguna Jalan: Mimpi Cisauk Bebas Macet jadi Nyata

10 Januari 2024

Flyover Cisauk Beroperasi Penuh, Pengguna Jalan: Mimpi Cisauk Bebas Macet jadi Nyata

Pemerintah Kabupaten Tangerang telah mengoperasikan secara penuh flyover Cisauk sejak 24 Desember 2023

Baca Selengkapnya

Pembangunan Flyover Cisauk Rampung, Masuk Tahap Uji Coba

2 Januari 2024

Pembangunan Flyover Cisauk Rampung, Masuk Tahap Uji Coba

Flyover Cisauk dibangun untuk mengatasi kemacetan dan kesemrawutan lalu lintas di Jalan Raya Cisauk, Kabupaten Tangerang.

Baca Selengkapnya

Plt Wali Kota Bekasi yang Cabut Izin Stadion Acara Anies Mengaku Tak Teliti, PDIP Bantah Beri Instruksi

29 Juli 2023

Plt Wali Kota Bekasi yang Cabut Izin Stadion Acara Anies Mengaku Tak Teliti, PDIP Bantah Beri Instruksi

PDIP bantah beri instruksi Plt Wali Kota Bekasi untuk cabut izin Stadion acara Anies. Tri Adhianto juga mengaku bahwa dirinya tidak teliti.

Baca Selengkapnya

Cabut Izin Pakai Stadion untuk Acara Anies, Plt Wali Kota Bekasi Mengaku tidak Teliti

29 Juli 2023

Cabut Izin Pakai Stadion untuk Acara Anies, Plt Wali Kota Bekasi Mengaku tidak Teliti

Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto membatalkan izin pemakaian Stadion Patriot untuk acara senam sehat yang dihadiri Anies Baswedan

Baca Selengkapnya

Ketahui Perbedaan Overpass, Flyover dan Underpass

22 Juni 2022

Ketahui Perbedaan Overpass, Flyover dan Underpass

Demi lancarnya arus lalulintas kadang diperlukan pembuatan jalur alternatif. Apa perbedaan overpass, underpass dan flyover?

Baca Selengkapnya

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi Segera Menjalani Sidang Kasus Suap Rp 7,1 M

25 Mei 2022

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi Segera Menjalani Sidang Kasus Suap Rp 7,1 M

KPK telah melimpahkan berkas perkara kasus suap Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Bandung.

Baca Selengkapnya

Pria Tewas Setelah Lompat dari Jembatan Layang Jatinegara Lalu Tertabrak Kereta

1 Mei 2022

Pria Tewas Setelah Lompat dari Jembatan Layang Jatinegara Lalu Tertabrak Kereta

Polisi masih menyelidiki kasus ini apakah korban sengaja bunuh diri atau ada hal lain sehingga melompat dari jembatan layang Jatinegara.

Baca Selengkapnya

KPK Telisik Dugaan Rahmat Effendi Pakai Duit ASN Bekasi untuk Investasi Pribadi

5 April 2022

KPK Telisik Dugaan Rahmat Effendi Pakai Duit ASN Bekasi untuk Investasi Pribadi

KPK menuding Rahmat Effendi mengumpulkan dana dari anak buahnya untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya