TEMPO.CO, Depok - Nasib sial kadang menimpa para penjaga perlintasan kereta. Walaupun mereka sudah maksimal memberi peringatan kepada para pengendara yang melintas, tetap saja ada yang bandel menerobos perlintasan. Akibatnya, tidak jarang kenakalan kecil itu berakhir dengan kematian dan para penjaga pintu harus berurusan dengan polisi.
Dua perlintasan yang kerap menimbulkan kecelakaan di Depok adalah perlintasan di 24 A Stasiun Pondok Cina dan perlintasan liar di Bojong Pondok Terong, Cipayung. Penjaga perlintasan Bojong Pondok Terong, Husaini, 43 tahun, mengaku harus hati-hati dengan para pengendara. Soalnya, dulu dirinya sempat masuk penjara kalau tidak dibantu oleh saksi.
"Saat itu, pernah kejadian motor diseret langsung tewas dua orang. Saya dibawa polisi dan hampir ditahan," katanya saat ditemui di tempat jaganya, Selasa, 10 Desember 2013.
Kejadian itu terjadi pada tahun 2000 lalu. Pemotor yang berboncengan itu tidak menghiraukan palang yang sudah tertutup. Saat mereka menerobos, langsung saja KRL yang menuju Bogor membanteng mereka hingga 500 meter. "Pengendara motor memang paling parah. Makanya kita harus hati-hati," katanya. Kalau sudah kejadian, kata dia, maka penjaga pintu akan dimintai tanggung jawab.
Menjaga perlintasan ilegal itu tidak semudah menjaga pintu legal yang memiliki sinyal. Penjaga harus melihat dua arah untuk mengetahui ada atau tidaknya kereta yang lewat. Untuk memberhentikan pengendara, mereka hanya memakai palang dari bambu. Namun palang dari bambu itu masih bisa diterobos oleh motor dibawahnya. "Makanya kadang kita pakai dobel, sinyal kita hanya pakai teriak mulut dan pluit," kata dia.
Menurut warga Kelurahan Pondok Jaya, Cipayung itu, sudah sering sekali pengendara yang nakal menerobos dan mengancam keselamatannya sendiri. Hal itulah yang paling ditakutkan Husaini. Soalnya, polisi akan tetap menjerat mereka dengan pasal kelalaian. "Yang jaga benar tetap saja disalahkan, itu memang risiko orang jaga," katanya. Karena itu, mereka harus memperkuat saksi-saksinya. "Kadang yang enggak tahu apa-apa itu yang marah-marah. Padahal yang tahu saksi," ujarnya.
Perlintasan ramai...
Berita terkait
Terinspirasi dari Peristiwa Nahas, Ini Film dan Lagu Tentang Tragedi Bintaro
19 Oktober 2023
Tak hanya dikenang sebagai kecelakaan kereta terbesar, namun Tragedi Bintaro juga menjadi inspirasi seniman.
Baca SelengkapnyaMengenang Tragedi Bintaro, Kecelakaan Maut Kereta 36 Tahun Lalu
19 Oktober 2023
Hari ini 19 Oktober 2023, sudah 36 tahun berlalunya tragedi Bintaro yang selalu dikenang sebagai keelakaan kereta terparah.
Baca SelengkapnyaSeorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Stasiun Palmerah
8 Mei 2015
Pria tersebut, menurut Suparman, berjalan memasuki perlintasan kereta dan langsung terlindas kereta barang yang melintas.
Baca SelengkapnyaDiteriaki Warga, Sopir Blue Bird Nekat Menerobos
15 Oktober 2014
Sejak awal sopir minibus Blue Bird melanggar.
Baca SelengkapnyaTabrakan Bintaro, Sopir Blue Bird Lawan Arus Lalin
15 Oktober 2014
Jalan Ulujami-Tanah Kusir sudah dibuat searah pascatabrakan antara kereta dan truk tangki Pertamina tahun 2013.
Baca SelengkapnyaTabrakan Bintaro, Layanan Kereta Terganggu
15 Oktober 2014
Terjadi penumpukan penumpang di sejumlah stasiun.
Baca SelengkapnyaTabrakan Bintaro, Blue Bird Terobos Pintu Kereta
15 Oktober 2014
Sopir bus Blue Bird mengalami luka ringan.
Baca SelengkapnyaKereta Tabrak Bus Blue Bird di Bintaro
15 Oktober 2014
Bus Blue Bird tertabrak kereta pengangkut batu.
Baca SelengkapnyaTragedi Bintaro, Pengendara Masih Nekat Lawan Arus
17 Mei 2014
Ketidaktertiban para pengguna jalan raya itu sangat terasa jika tidak ada polisi lalu lintas.
Baca SelengkapnyaTragedi Bintaro, Pertamina Berjanji Taati KNKT
16 Mei 2014
Ali mengatakan, ada atau tidak kecelakaan, Pertamina selalu melakukan update atau peningkatan kualitas para sopirnya.
Baca Selengkapnya