TEMPO.CO, Bogor - Kepala Seksi Riksa Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor, Hendrik Edmond, menyatakan pihaknya menemukan sekitar 200 buah bom molotov dari lokasi pembongkaran vila di Megamendung, Kabupaten Bogor.
"Bom tersebut diketahui milik Willy dan Tohir," kata Hendrik di lokasi pembongkaran vila Megamendung, Kamis, 12 Desember 2013. Bom molotov rakitan tersebut, kata dia, bervariasi, dari ukuran botol kecap besar hingga ukuran botol energi.
Hendrik menyatakan, kedua nama tersebut diketahui berbeda dengan lima pelaku kerusuhan yang dianggap sebagai provokator dan telah diamankan di Polsek Megamendung. "Saat ini kedua orang tersebut sedang dalam pencarian petugas," kata Hendrik.
Willy dan Tohir adalah warga setempat dan disebut sebagai provokator kerusuhan, meski lima pelaku yang telah diamankan disebut merupakan warga pendatang.
Hendrik mengatakan, pencarian akan terus dilakukan oleh kepolisian. "Banyak pekerja penjaga vila di sini merupakan warga Cipayung," kata Hendrik.
ISMI DAMAYANTI
Baca juga:
Ahok dan Masinis Pemberani Kereta Tragedi Bintaro
Hasil Lengkap Pertandingan Liga Champions
Kisah Penjaga Palang Kereta 1: Mual Lihat Mayat
Teknisi Beri Isyarat Kereta Akan Menabrak
Petugas KA Bintaro Korbankan Nyawa Demi Penumpang
Berita terkait
Pemerintah Kabupaten Bogor Minta Masyarakat Waspadai Hepatitis Akut
11 Mei 2022
Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor meminta masyarakat waspada hepatitis akut. Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Agus Fauzi mengatakan hepatitis akut sedang marak namun belum diketahui penyebab
Baca SelengkapnyaKabupaten Bogor Fokus Penanggulangan Kemiskinan Akibat Pandemi Covid-19
9 Desember 2020
Saat ini angka kemiskinan Kabupaten Bogor naik menjadi 9,26 persen dari sebelumnya 7,14.
Baca SelengkapnyaLongsor Sukajaya: Pemkab Bogor Bangun 2.704 Hunian Sementara
22 April 2020
Pemerintah Kabupaten Bogor membangun hunian sementara bagi warga Sukajaya yang menjadi korban longsor pada awal tahun ini.
Baca SelengkapnyaCegah Virus Corona, PNS Bogor Hapus Absensi dengan Sidik Jari
18 Maret 2020
Pemerintah Kabupaten Bogor menerapkan absensi manual untuk mencegah penularan virus Corona. Semula memakai absensi sidik jari.
Baca SelengkapnyaBogor Rentan Longsor, Pemkab Akan Sisir Bangunan Warga
21 Februari 2020
Pemerintah Kabupaten Bogor akan menyisir bangunan warga yang rawan terkena longsor.
Baca SelengkapnyaKorban Longsor Sukajaya Butuh Rp 105 M untuk Pemulihan
15 Februari 2020
Pemkab Bogor meminta dana bantuan kepada Gubernur Jawa Barat untuk pembangunan infrastruktur pasca longsor Sukajaya.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Relokasi Korban Longsor, Pemkab Siapkan 81 Ha Lahan
5 Februari 2020
Presiden Jokowi minta korban longsor Sukajaya pindah dari daerah rawan. Bupati Bogor sudah menyiapkan lahan.
Baca SelengkapnyaDPR Minta Jokowi Komandani Penertiban Vila Liar Milik Pembesar
4 Januari 2020
DPR menyebut vila liar di puncak milik pembesar menjadi salah satu penyebab banjir di Jakarta dan sekitarnya. Presiden Jokowi perlu turun tangan.
Baca SelengkapnyaBanjir Jakarta, DPR Singgung Vila Liar di Puncak Milik Pembesar
4 Januari 2020
DPR mengatakan salah satu penyebab banjir Jakarta dan sekitarnya adalah vila liar di puncak milik para pembesar atau tokoh Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaAlasan Bogor Tak Bisa Aktif Mendata Bangunan Liar Kawasan Puncak
17 September 2019
Pemerintah Kabupaten Bogor dalam kurun dua tahun terakhir belum memiliki data terbaru jumlah bangunan liar di kawasan Puncak.
Baca Selengkapnya