Pencurian Artefak di Museum Gajah Belum Terungkap
Editor
Nur Haryanto
Sabtu, 28 Desember 2013 21:52 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Angesta Ramano Yoyol mengatakan, tak adanya rekaman Closed Circuit Television di Museum Nasional Jakarta Pusat menyebabkan penyidik kesulitan mengungkap pencurian artefak yang terjadi di museum itu.
Tak adanya rekaman, kata dia, menyulitkan penyidik mengumpulkan petunjuk yang mengarah pada pelaku. "Pelakunya belum ditemukan," kata Yoyol dalam Laporan Akhir Tahun Polda 2013 di Markas Polda Metro Jaya, Jumat, 27 November 2013.
Yoyol menuturkan penyidik telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa para saksi atas kasus ini. Namun, kata dia, penyidikan menemui kendala menetapkan tersangka kasus ini lantaran minimna petunjuk atas pelaku pencurian artefak.
Pencurian artefak tersebut terjadi pada Kamis, 12 September 2013 lalu. Artefak yang dicuri di Museum Nasional berupa empat koleksi kuno yakni lempeng naga emas berbentuk serpihan, lempeng bulan sabit beraksara berbahan emas, wadah tertutup berbahan emas dan lempeng Harihara berbentuk serpihan berbahan emas. "Penyidikannya masih berlanjut," kata dia.
Ditemui usai Paparan Laporan Akhir Tahun, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto berujar tim penyidik Kepolisian bekerja sama dengan Dinas Purbakala Jakarta dan pihak museum. Hingga kini, kata dia, penyidik masih mengembangkan keterangan para saksi guna mengungkap pelaku motif dari kasus ini. "Penyidikannya masih berlangsung," kata Rikwanto.
LINDA HAIRANI
Berita Lain:
Mata: Banten Suram, Jika Tatu Jadi Wagub
Hal yang Dilanggar Ratu Atut Saat Pelesir Belanja
Tatu: Ada Orang DPP Golkar yang Mau Jegal Saya
Pejabat Makin Enak, Berobat ke Luar Negeri Gratis