TEMPO.CO, Jakarta - Tujuh terduga teroris yang dilumpuhkan polisi di Kampung Sawah Lama, Ciputat, Tangerang Selatan, pandai bersembunyi di tengah ramainya kota. Mereka bermarkas di satu petak rumah di lokasi terpencil dan jarang dilalui warga sekitar.
Markas para teroris tersebut masih berada di kawasan Gang Haji Hasan RT 04 RW 07, Kelurahan Kampung Sawah, Ciputat. Untuk menuju rumah tersebut, hanya ada jalan setapak yang hanya bisa dilewati satu buah sedan. Jarak markas teroris dari mulut gang sekitar 1 kilometer.
Jalan menuju rumah itu lumayan sepi dan mencekam. Rumah para teroris yang berukuran 24 meter persegi hanya bertetangga dengan 10 rumah lain. Jalan masuk ke petak itu harus melalui jalan setapak di kebun bambu yang cukup lebat. Ada dua empang seukuran lapangan futsal mengapit jalan akses yang tidak dilengkapi lampu penerangan itu.
Menurut Wawan, warga Kampung Sawah, ada dua jalan untuk menuju kawasan rumah petak itu. Namun warga jarang melewatinya karena harus menembus hutan bambu. "Jarang yang ke sana, apalagi malam hari," ujarnya, Rabu, 1 Januari 2014.
Keheningan kawasan ini pun pecah pada pergantian tahun 2013-2014. Pada Selasa, 31 Desember 2013, pukul 19.00 WIB, polisi menggerebek rumah yang ditempati tujuh orang yang diduga terlibat dalam jaringan teroris. Penangkapan yang diwarnai bunyi ledakan dan tembakan itu berakhir pada Rabu, 1 Januari 2013, pukul 06.00 WIB. Kepala Badan Reserse dan Kriminal Kepolisian RI Komisaris Jenderal Suhardi Alius mengatakan, enam dari para terduga teroris itu tewas dan satu ditangkap hidup-hidup.
SYAILENDRA
Terpopuler
Kocak, Gaya Obrolan 'Gak Nyambung' SBY
Kebangetan, Pejabat Bisa Disogok Dolar Langka
Jelang Tahun Baru, Atut Sulit Tidur di Penjara
Diungkit soal Aburizal, Idrus Marham Pasang Badan
Ahok Goyang Jakarta dengan Lagu Terajana
Diperiksa KPK 10 Jam, Idrus Marham Curhat
Malam Tahun Baru Tak Hujan, Pawang Sukses?
Berita terkait
Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?
17 menit lalu
Apa itu pelat nomor khusus dan bagaimana aturannya termasuk saat masuk wilayah sistem ganjil-genap?
Baca SelengkapnyaPolri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023
1 jam lalu
Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaAncaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba
3 jam lalu
Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.
Baca SelengkapnyaSoal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech
1 hari lalu
Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.
Baca SelengkapnyaTPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya
1 hari lalu
Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.
Baca SelengkapnyaCara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita
2 hari lalu
Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk
Baca SelengkapnyaSyarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya
3 hari lalu
Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.
Baca SelengkapnyaAmnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware
3 hari lalu
Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM
Baca SelengkapnyaInvestigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia
3 hari lalu
Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSoal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan
3 hari lalu
Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.
Baca Selengkapnya