Airin Akui Wilayahnya Rawan Teroris  

Reporter

Rabu, 1 Januari 2014 09:07 WIB

Petugas membawa jenazah teroris yang ditembak mati dalam penggerebekan di Gang Hasan, Kelurahan Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, (1/1). Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jendral Polisi Suhardi Alius mengatakan total enam terduga teroris tewas dalam penggerebekan. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany mengakui wilayahnya rawan teroris. Tangerang Selatan, kata dia, kerap menjadi tempat persembunyian pelaku teror. "Salah satunya karena terletak di perbatasan," kata dia saat dihubungi Tempo, Rabu, 1 Januari 2014.

Selain itu, masih banyak kawasan yang relatif terpencil meski berada di area perkotaan. Salah satunya markas para terduga teroris di kawasan Gang Haji Hasan RT 04 RW 07, Kelurahan Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan. Untuk menuju rumah tersebut, hanya ada jalan setapak yang hanya bisa dilewati satu buah sedan. Jarak markas teroris dari mulut gang sekitar 1 kilometer.

Jalan menuju rumah itu lumayan sepi dan mencekam. Rumah berukuran 24 meter persegi itu hanya bertetangga dengan 10 rumah lain. Jalan masuk ke petak itu harus melalui jalan setapak di kebun bambu yang cukup lebat. Ada dua empang seukuran lapangan futsal mengapit jalan akses yang tidak dilengkapi lampu penerangan itu.

Untuk mengatasi masalah ini, Airin memerintahkan para camat dan lurah untuk memperketat pengawasan kepada para pendatang. Salah satunya dengan mendata semua rumah kos dan kontrakan. Airin berharap, dengan mengetatkan pengawasan, keberadaan teroris atau pelaku kriminal lain bisa dilacak dan ditangkap.

Penggerebekan terduga teroris di Kampung Sawah terjadi pada Selasa, 31 Desember 2013, pukul 19.00 WIB hingga Rabu, 1 Januari 2014, pukul 05.00 WIB. Kepala Badan Reserse dan Kriminal Kepolisian RI Komisaris Jenderal Suhardi Alius mengatakan, dari tujuh orang, enam di antaranya tewas dan satu ditangkap. Mereka diduga menyimpan enam rangkaian bom aktif.

SYAILENDRA


Terpopuler
Kocak, Gaya Obrolan 'Gak Nyambung' SBY

Kebangetan, Pejabat Bisa Disogok Dolar Langka
Jelang Tahun Baru, Atut Sulit Tidur di Penjara
Diungkit soal Aburizal, Idrus Marham Pasang Badan
Ahok Goyang Jakarta dengan Lagu Terajana
Diperiksa KPK 10 Jam, Idrus Marham Curhat
Malam Tahun Baru Tak Hujan, Pawang Sukses?

Berita terkait

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

4 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

20 jam lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

1 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

2 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

2 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

2 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

2 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya