Meski Diprotes, Terminal Lebak Bulus Tetap Ditutup
Editor
Nur Haryanto
Minggu, 5 Januari 2014 17:43 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak akan mengubah rencana penutupan terminal bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Lebak Bulus meski ada penolakan dari pegawai Perusahaan Otobus (PO).
Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono, mengatakan rencana yang berhubungan dengan proyek MRT Jakarta itu sudah disosialisasikan sejak jauh-jauh hari. "Kami sudah memberi tahu rencana ini sejak dua tahun lalu, tetapi namanya juga relokasi memang sering ada yang menolak," kata Pristono ketika dihubungi Ahad, 5 Januari 2013.
Dinas Perhubungan, kata dia, tidak akan menggelar diskusi lebih lanjut tentang penutupan terminal Lebak Bulus. Soalnya, perusahan otobus yang beroperasi sebenarnya sudah setuju. "Yang keberatan itu Kowanbisata (Koperasi Karyawan Angkutan Bus Antarkota) dan penjual karcis," ujar Pristono. "Mereka takut kehilangan pekerjaan kalau terminal ditutup."
Padahal, PO yang beroperasi di Terminal AKAP Lebak Bulus juga memiliki cabang di tiga terminal yang akan menjadi tempat relokasi, yaitu di Kalideres, Pulogadung, dan Kampung Rambutan. "Mereka bisa dipindahkan supaya berjualan tiket di tiga terminal itu," ujar dia.
Penutupan Terminal Lebak Bulus juga dilakukan untuk menata peta keberangkatan bus antarkota di Jakarta. Nantinya, bus tujuan Sumatera akan berangkat dari Kalideres, bus tujuan Jawa Barat akan berangkat dari Kampung Rambutan, sementara bus tujuan Jawa Tengah, Jawa Timur, dan daerah di timur berangkat dari Pulo Gadung. Selama ini, Terminal Lebak Bulus melayani semua tujuan. "Jadi arah busnya tidak tertata," ujar Pristono.
ANGGRITA DESYANI
Terpopuler:
Kalla: Kenaikan Elpiji Senilai Kirim Lima SMS
Indonesia Bisa Jadi Kiblat Ekonomi Negara Muslim
Demokrat Minta Kenaikan Harga Elpiji Dievaluasi
Pengamat: Surcharge Rp 50 Ribu Tak Masuk Akal
Harga Elpiji Naik, Industri Kecil MakananTerpuruk