Efek Penutupan Lebak Bulus, dari Teman Jadi Lawan  

Reporter

Editor

Rosalina ocha

Senin, 6 Januari 2014 19:44 WIB

Spanduk bertuliskan penolakan warga atas ditutupnya Terminal Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) Lebak Bulus, Jakarta Selatan, (06/01). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana mulai pukul 00.00 tengah malam nanti menutup Terminal Lebak Bulus. Tempo/Dian Triyuli handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Penutupan Terminal Lebak Bulus dan pengalihan bus antarkota dan antarprovinsi (AKAP) meresahkan para penghuni terminal. Terutama kalangan karyawan perusahaan bus yang bekerja di lapangan.

Mereka mengaku tidak siap dipindah ke tiga terminal pengalihan karena bakal bersaing mendapatkan penumpang dengan rekannya yang sudah lebih dulu merajai terminal. "Teman kami jadi lawan kami," kata Ombun Gunungsinaga, karyawan Perusahaan Otobus (PO) Safari Eka, Senin, 6 Januari 2014. Menurut dia, meski satu perusahaan, akan muncul bentrokan kultural antarkaryawan PO.

"Kita jalan, ngelihat orang di sana saja sudah diteriakkin, 'apa lu!' Apalagi mau menarik penumpang, cari komisi. Mana mungkin dua majikan dalam satu lubang," kata pria asal Sumatera Utara ini.

Terlebih, berdasar pengalaman dia yang pernah bekerja di Terminal Pulogadung dan Tanjung Priok, Lebak Bulus adalah terminal yang paling ramah pengunjung. Di sana, penumpang bus tidak dilepas asal-asalan, tapi dilayani lebih baik. "Di terminal lain, penumpang cuma disuruh tunggu. Di sini kesantunannya beda, diantar sampai busnya."

Hotman Hutahayan dari PO Garuda Mas curhat hal yang sama. "Mereka di sana tidak akan menerima kami. Tidak mungkin dapur mereka kami usik," katanya. Sementara mereka kompak menyebut perusahaan tidak mau tahu. "Mereka tahunya di terminal ada pengurus."

Ombun menambahkan, perusahaan tidak akan bisa jadi penengah. "Secara formal mungkin perusahaan bisa menengahi. Tapi praktek di lapangan tidak akan bisa."

M. Noor, karyawan PO Sahabat Noor, juga khawatir soal persaingan mendapatkan penumpang, terutama jurusan Jawa Barat yang dilayani puluhan PO. "Rebutan penumpangnya parah. Akan ada sinisme di situ," dia menjelaskan. Ia pun mengamini soal pelayanan. "Soal kenyamanan penumpang, Terminal Lebak Bulus itu nomor satu se-Jabodetabek," kata pria yang sudah delapan tahun bekerja di terminal. Dia mengklaim tindak kejahatan di sana sangat minim. "Betul-betul kami jaga."

Noor menyebutkan ada 500-an karyawan yang punya kekhawatiran ini. Mereka berasal dari 87 PO bus. Per perusahaan setidaknya ada enam karyawan. Menurut dia, mereka adalah karyawan tetap, bukan calo. "Ini tidak ada hubungannya dengan calo."

Karyawan lapangan seperti mereka tidak mendapat gaji bulanan. Pendapatannya bergantung pada jumlah penumpang. Rata-rata per bulan penghasilannya bisa Rp 3 juta. Mereka ini sebagian besar pengunjuk rasa di terminal siang tadi. "Kalau sopir bus tidak terlalu merasakan dampak. Mereka demo untuk solidaritas saja," kata Noor.

Disinggung soal jumlah penumpang yang akan mengikuti perpindahan terminal, mereka menyebutkan hal itu tidak menjawab keresahan. Sebab, penumpang belum tentu mau pindah ke terminal pengalihan. "Kan banyak terminal bayangan. Di sana ada agen-agen juga," Hotman merujuk Ciledug dan Kebayoran Lama.

Karena itulah mereka minta pengalihan terminal jangan jauh-jauh. "Tapi yang dekat, seperti Ciputat, belum ada jawaban." Meski dekat, menurut dia, akses jalan masuk Terminal Ciputat tidak leluasa. "Jalannya sempit untuk bus besar. Bus bikin jalan macet."

Seperti diberitakan sebelumnya, mulai malam ini Terminal Lebak Bulus akan ditutup karena pembangunan mass rapid transit. Proyek ini antara lain berupa subway, angkutan bawah tanah yang menghubungkan Lebak Bulus dengan kawasan Dukuh Atas di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Bus-bus yang biasa beroperasi di sana akan dialihkan. Tujuan Jawa Barat ke Kampung Rambutan; Jawa Tengah dan sebagian Jawa Timur ke Pulogadung; dan antarpulau ke Kalideres.

ATMI PERTIWI

Baca juga:
Kontras: Lima Hal Janggal di Penggerebekan Ciputat
Farhat Abbas Ungkap Kekasih Cut Tari
Mega Didorong Restui Jokowi Jadi Capres
Megawati Segera Umumkan Capres PDIP
SBY Minta Pertamina Tinjau Kenaikan Harga Elpiji
Lembaga Kajian Syiah Tutup Gara-gara Surat MUI Yogya
Kate Winslet Khawatirkan Miley Cyrus
SBY Dianggap Cari Simpati di Harga Elpiji
Godean Sentra Kuliner Belut
Meski Diprotes, Terminal Lebak Bulus Tetap Ditutup

Berita terkait

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

20 hari lalu

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengadakan rapat bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara serta jajaran eselon I Kemenkeu.

Baca Selengkapnya

Jumlah Penumpang Bus Melonjak, Terminal Tirtonadi Sambut Kedatangan Peserta Mudik Gratis Kemenhub

28 hari lalu

Jumlah Penumpang Bus Melonjak, Terminal Tirtonadi Sambut Kedatangan Peserta Mudik Gratis Kemenhub

Lonjakan pemudik di Terminal Tirtonadi itu masih pemudik lokal diantaranya dari Solo Raya, Semarang, dan Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

400 Warga Medan Dapat Tiket Mudik Gratis Pulang-Pergi dari Pelindo Multi Terminal

28 hari lalu

400 Warga Medan Dapat Tiket Mudik Gratis Pulang-Pergi dari Pelindo Multi Terminal

Tahun ini, Pelindo Group melepas 159 bus secara pulang-pergi, total 7.950 orang diberangkatkan menuju 13 kota tujuan di program mudik gratis.

Baca Selengkapnya

Inspeksi Keselamatan dan Angkutan Jalan di Terminal Tirtonadi, 5 Bus Kena Tilang, 1 Unit Dikandangkan

59 hari lalu

Inspeksi Keselamatan dan Angkutan Jalan di Terminal Tirtonadi, 5 Bus Kena Tilang, 1 Unit Dikandangkan

Tim gabungan melakukan inspeksi keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan (ramp check) di Terminal Tirtonadi Solo, Jawa Tengah, Rabu, 6 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Harap Terminal Samarinda Seberang Dorong Masyarakat Gunakan Transportasi Umum

29 Februari 2024

Presiden Jokowi Harap Terminal Samarinda Seberang Dorong Masyarakat Gunakan Transportasi Umum

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Terminal Samarinda Seberang di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, pada Rabu, 28 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Besok, Jokowi akan Resmikan Terminal Tipe A Samarinda Seberang

27 Februari 2024

Besok, Jokowi akan Resmikan Terminal Tipe A Samarinda Seberang

Jokowi akan meresmikan Terminal Tipe A Samarinda Seberang besok, Rabu, 28 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Bank Dunia Beri Bantuan 462 Bus Listrik yang Bakal Beroperasi di Bandung dan Medan

4 Februari 2024

Bank Dunia Beri Bantuan 462 Bus Listrik yang Bakal Beroperasi di Bandung dan Medan

Pemerintah mendapatkan bantuan dana dari Bank Dunia untuk meningkatkan kualitas infrastruktur transportasi

Baca Selengkapnya

Budi Karya Sebut Kemenhub Bakal Revitalisasi Terminal Cicaheum: Jalan di Bandung Sangat Macet

4 Februari 2024

Budi Karya Sebut Kemenhub Bakal Revitalisasi Terminal Cicaheum: Jalan di Bandung Sangat Macet

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut pemerintah akan segera merevitalisasi Terminal Tipe A Cicaheum, Bandung.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Revitalisasi Terminal Bus Bandung dan Banjar, Dorong Penggunaan Transportasi Publik

3 Februari 2024

Jokowi Resmikan Revitalisasi Terminal Bus Bandung dan Banjar, Dorong Penggunaan Transportasi Publik

Jokowi meresmikan revitalisasi Terminal Bandung dan Banjar. Biaya proyek mencapai Rp 147 miliar.

Baca Selengkapnya

Mehub Budi Karya Tinjau Terminal Leuwipanjang Sebelum Diresmikan Presiden Jokowi

2 Februari 2024

Mehub Budi Karya Tinjau Terminal Leuwipanjang Sebelum Diresmikan Presiden Jokowi

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi meninjau Terminal Tipe A Leuwipanjang, Bandung pada Jumat, 2 Februari 2024.

Baca Selengkapnya