Pedagang merapihkan kaos Jokowi menjadi Calon Presiden 2014 yang laris dibur oleh warga di salah satu toko di kawasan Kampung Melayu, Tangerang, Banten, (28/11). Kaos tersebut dijual dengan harga satuan Rp 35000. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO , Jakarta:Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tak mau menjawab dengan pasti ihwal kemungkinan dirinya maju dalam Pemilihan Presiden 2014. Pria yang akrab disapa Jokowi itu malah berulang kali mengatakan, "Maksudnya gimana? Maksudnya gimana?"
Sebelumnya diberitakan kalau Jokowi dinilai belum memiliki ideologi Soekarnoisme yang kuat oleh anggota DPR dari fraksi PDIP. Namun, Jokowi menanggapinya dengan enteng. "Ideologi itu bukan dihapalkan tapi dilaksanakan, ditunjukkan dalam perbuatan, bukan hanya kata-kata," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa 7 Januari 2014.
Tetapi Jokowi juga mengaku tak bermaksud memberi sinyal soal kemungkinannya maju pada Pemilihan Presiden 2014 dengan kalimat jawabannya itu. Jawabannya soal ideologi itu, kata dia, bukan berarti dirinya merasa mampu menjadi calon presiden. "Saya engga ngerti, saya hanya berbuat," kata dia.
Jokowi juga dipanggil "calon presiden" oleh warga ketika blusukan ke Puskesmas Kecamatan Jatinegara dan Pasar Kampung Makassar, Jakarta Timur. Menanggapinya, Jokowi hanya tersenyum lebar.
Ketika ditanya apakah dirinya punya niat maju menjadi calon presiden, Jokowi pun ngeles. "Mikirin (penutupan Terminal) Lebak Bulus saja sudah pusing, buat apa mikirin capres," katanya.