Dua anak berpose di samping Gubernur DKI Jakarta Jokowi usai menyaksikan Pertunjukan seni Gema Nusantara karya Bagong Kussudiardja dalam Perjalanan menjadi Indonesia di TIM, Cikini, Jakarta (28/11). TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengecek layanan yang diberikan di Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan setelah program Kartu Jakarta Sehat (KJS) dilebur ke dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). "Saya mau cek, bagus apa enggak," kata Jokowi, sapaan akrabnya, saat ditemui di RSUD Tarakan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin, 13 Januari 2014.
Sebelumnya, Jokowi mendapat laporan bahwa ada penolakan yang dialami sebagian pasien bekas pengguna KJS. Beberapa layanan disebutkan tak ditanggung lagi. Mendengar komplain itu, Jokowi menyatakan akan bertanya kepada Direktur Badan Penyelengggara Jaminan Sosial Kesehatan. (Baca: Jokowi Mau Komplain, JKN Tak Seperti KJS)
Di RSUD Tarakan, dia bertanya kepada sejumlah pasien. Sayang dia tak bisa menggali informasi karena pasien dan pengunjung rumah sakit malah ramai meminta bersalaman. Tak mendapat jawaban, Jokowi beralih ke loket pendaftaran untuk bertanya kepada petugas. "Sehari berapa banyak yang pakai JKN?" tanya Jokowi kepada petugas.
Pengunjung yang ramai itu pun mengerubunginya lagi dan membuat komunikasinya terganggu. Usai peninjauan, Jokowi mengatakan efektivitas JKN sebagai pengganti KJS masih belum bisa ia pastikan. "Tetap pakai KJS sajalah, kan embrionya JKN, he-he-he," katanya.
PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran
11 jam lalu
PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.