Begini Proses Penaburan Garam Pencegah Hujan  

Reporter

Rabu, 15 Januari 2014 13:11 WIB

Petugas mendorong tangki guna dimasukkan bubuk garam yang digunakan falam merekayasa cuaca di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, (14/1). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Hujan yang terus mengguyur Jakarta, seperti pada hari ini, Rabu, 15 Januari 2014, membuat Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT) merekayasa cuaca guna mencegah banjir di Jakarta. Metodenya, dengan menaburkan garam pada awan agar segera mengembun di atas laut.

Pada periode monsun Asia, angin bergerak dari barat dan barat daya menuju Jakarta. Dari arah inilah awan raksasa kumulonimbus berdatangan. Hampir tak mungkin membendung kumpulan awan pembawa hujan itu karena ukurannya bisa mencapai sepertiga Pulau Jawa.

"Strategi kami adalah menjatuhkan awan hujan sebelum sampai di Jakarta," ujar Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Hujan Buatan BPPT Heru Widodo kepada Tempo. Hal ini pernah dilakukan tahun lalu. Caranya diterangkan di bawah ini:

Material untuk meluruhkan kumulonimbus bisa didapat di meja makan: garam. Bahan bernama kimia sodium klorida (NaCl) ini merupakan material hidrofilik yang senang mengumpulkan air.

Agar melumpuhkan awan lebih cepat, garam dapur digiling halus sampai mirip tepung, dengan ukuran butiran sekitar 5 mikron. "Tepung asin" tersebut lalu dicampur bahan antigumpal sebanyak 0,5-3 persen, kemudian dibungkus rapat dalam plastik kedap udara. Satu kantong plastik menyimpan 10 kilogram tepung garam.

BPPT menggunakan satu pesawat Hercules C-130 milik TNI Angkatan Udara dan tiga CASA untuk menaburkan garam tersebut. Satu Hercules bisa memuat 4 ton tepung garam. Burung besi tersebut terbang ke barat menjemput awan ketika gerombolan berisi air ini masih di atas laut dan menjatuhkannya.

Untuk mencari awan kumulonimbus, BPPT menggunakan tiga radar cuaca, yang berada di Serpong, Pondok Betung, dan Bandara Halim Perdanakusuma. Di udara, penerbang melihat awan kumulonimbus seperti bunga kol. Dasar awan kumulonimus berada pada ketinggian 1,5 kilometer dan membubung hingga 3,5 kilometer. Ketika menemukan awan ini, pesawat terbang ke pucuk awan hujan dan menaburkan garam. Tahun lalu, Hercules menurunkan garam di atas Selat Sunda pada pertengahan Januari dan Jakarta bebas hujan.

Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho punya cerita sukses lain. Pada Ahad, 3 Februari 2013, pesawat Hercules dan CASA terbang ke langit Pandeglang dan Rangkasbitung. Pada ketinggian 3-5 kilometer di atas langit Banten, pesawat menaburkan lebih dari 5 ton garam di atas awan kumulus. Hasilnya, awan hujan gugur di atas beberapa lokasi seperti Citeko (curah hujan 28 milimeter), Cariu (17 milimeter), Jasinga (15,5 milimeter), dan Cikarang (7,5 milimeter). Jakarta pun adem-adem saja. Cara ini diklaim efektif mengurangi hujan sampai 30 persen.


ANTON WILLIAM | REZA MAULANA


Terhangat:


Banjir Jakarta Anas Ditahan Ariel Sharon Terbang dari Halim Terminal Lebak Bulus


Terpopuler:
Akil Timbun Dolar di Tembok Ruang Karaoke
Urusan Makan Anas Urbaningrum Bisa Bikin Repot KPK
Arti Kado Tahun Baru Anas Versi Ipar SBY

Advertising
Advertising

Berita terkait

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

24 hari lalu

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

32 hari lalu

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

34 hari lalu

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

44 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

44 hari lalu

Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.

Baca Selengkapnya

Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

54 hari lalu

Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

Berikut wilayah terdampak banjir Jakarta dan dugaan faktor penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

57 hari lalu

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.

Baca Selengkapnya

Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

58 hari lalu

Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

Cuaca Jakarta berpotensi hujan pada hari ini dan besok. Waspada banjir Jakarta seiring perkiraan hujan ekstrem sepekan ke depan.

Baca Selengkapnya

Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

58 hari lalu

Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

Saat ini, hujan dengan intensitas 150 milimeter per hari sudah dapat membuat banjir Jakarta karena kapasitas drainase menurun.

Baca Selengkapnya

Top Metro: Banjir Jakarta Kemarin, Sidang Gugatan Almas-Gibran, Upaya Pembebasan Pilot Susi Air

58 hari lalu

Top Metro: Banjir Jakarta Kemarin, Sidang Gugatan Almas-Gibran, Upaya Pembebasan Pilot Susi Air

Simak berita populer di kanal Metro, mulai dari banjir di Jakarta hingga upaya pembebasan pilot Susi Air di Papua

Baca Selengkapnya