Sejumlah bangunan liar yang berdiri di atas tanah milik Pemerintah Kota Tangerang Selatan dibongkar oleh petugas di jalan raya serpong, Tangerang, Banten, (17/10). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Tangerang - Selain mengenai penggunaan dana APBD, dalam suratnya, Pemerintah Kota Tangerang pun melaporkan kondisi banjir di Kota Tangerang. Mengenai perumahan yang terendam banjir serta kali dan sungai yang meluap. Dalam menangani banjir, Pemerintah Kota Tangerang menerima sumbangan swasta untuk disalurkan kepada korban banjir di 12 titik banjir di lima kecamatan.
Sugihharto mengatakan, untuk bantuan logistik, Pemkot Tangerang hanya menyalurkan bantuan sumbangan pengusaha dan masyarakat. Sedangkan pakaian merupakan buffer stok yang ada. Tahun ini anggaran penanggulangan bencana senilai Rp 600 juta dari APBD belum bisa digunakan. Anggaran itu merupakan sisa lebih perhitungan anggaran (silpa) dari APBD 2013, yang dianggarkan kembali dalam APBD 2014.
"Tahun 2013, dana penanggulangan bencana senilai Rp 1,2 miliar. Namun hanya digunakan senilai Rp 400 juta, sisanya Rp 800 juta masuk kas daerah sebagai silpa. Nah, tahun ini anggaran itu disetujui dikeluarkan Rp 600 juta," kata Sugihharto.
Mengingat APBD belum disahkan Gubernur Banten, praktik anggaran tersebut belum bisa dipakai. Dana penanggulangan bencana hanya sebagian kecil dari angka APBD 2014 yang disetujui DPRD Kota Tangerang senilai Rp 3,438 triliun. APBD Kota Tangerang naik Rp 438 miliar dari sebelumnya senilai 3,009 triliun. Dana itu kini belum bisa digunakan seperak pun, termasuk di dalamnya uang pembebasan lahan normalisasi Kali Angke senilai Rp 75 miliar.