Pekerja mulai mengerjakan proyek pembangunan Mass Rapid Transit di Dukuh Atas, Jakarta, (10/10). Proyek MRT tahap I sepanjang 15,7 km ini menelan biaya senilai USD1,5 milar atau sekitar Rp15 trilliun. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Singapura - Proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta sekarang mulai dibangun. Jika Anda melalui Jalan Sudirman, mulai dari Bundaran Senayan hingga Bundaran HI, akan ada banyak lokasi proyek yang ditutupi papan bertuliskan MRT Jakarta.
Sebenarnya, itu merupakan lokasi yang dipersiapkan menjadi stasiun-stasiun bawah tanah. Saat ini pekerjaan yang dilakukan merupakan persiapan pembangunan. Soalnya, ada banyak hal yang harus dilakukan sebelum mulai membangun stasiun. Salah satunya, membangun jalan agar lalu lintas di sana bisa berjalan seperti biasa.
Tempo berkesempatan mengunjungi lokasi pembangunan stasiun bawah tanah di Singapura pada Selasa, 21 Januari 2013. Kendala lahan yang sempit di Singapura juga membuat mereka harus pintar-pintar mengatur lokasi proyek agar tak mengganggu aktivitas warga.
Di lokasi pembangunan Stasiun Jalan Besar, ada sejumlah perubahan yang terjadi. Stasiun itu berada di jalan yang sibuk dan bertepatan dengan sungai.
Noura, pemandu kami selama berada di Singapura, mengatakan jalan yang kini berbentuk melengkung itu sebenarnya lurus. "Tetapi selama dibangun stasiun jadi dibelokkan dulu," katanya.
Di sana, lalu lintas di sekitar Jalan Besar tetap lancar. Namun, di Singapura juga memang tak terlalu banyak kemacetan. "Hanya orang yang sangat kaya yang punya mobil di sini," katanya.
Jalan Sudirman di Jakarta yang kini lurus juga nantinya akan jadi berbelok-belok. "Kami akan mempertahankan jumlah lajur di Jalan Sudirman, jadi jalannya akan dibelokkan sedikit," kata Wilman Hatoguan dari PT MRT Jakarta yang mendampingi kami selama di Singapura.