Anggota tim Batalyon Zeni Tempur (Yon Zipur) 3 Kodam Jaya mengevakuasi anak perempuan di pemukiman bantaran Kali Ciliwung, Jatinegara Barat, Jakarta, (18/1). Ketinggian air di kawasan tersebut mencapai 4 meter. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Banjir di permukiman warga di bantaran Kali Ciliwung, tepatnya di Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, kembali tinggi. Saat ini, ketinggian air mencapai 6 meter.
Lurah Kampung Melayu, Bambang Pangestu, mengatakan banjir yang merendam wilayahnya semakin meluas dengan ketinggian enam meter. "Sebelumnya 16 ribu jiwa yang terdampak, sekarang bertambah menjadi 18.973 jiwa yang terdampak banjir," kata Bambang kepada Tempo, Rabu, 22 Januari 2013.
Namun, dari 18.973 jiwa yang menjadi korban banjir, hanya sekitar 7.584 jiwa yang mengungsi di beberapa posko pengungsian. "Baru 7 ribuan warga yang mengungsi di Kantor Suku Dinas Kesehatan, RS Hermina dan PGJ (Pusat Grosir Jatinegara)," ujarnya.
Sementara itu, Ketua RT 04 RW 03 Kampung Pulo, Usep Tahrudin, mengatakan air terus naik dari sebelumnya tiga meter menjadi enam meter pada dinihari. "Malam masih tiga meter, tapi terus naik sampai hampir tenggelam rumah yang di pinggir Kali," ujarnya.
Menurut Usep, warga yang sebelumnya bertahan di lantai dua kini telah mengungsi. "Beberapa warga yang sempat bertahan mulai mengungsi karena khawatir air terus naik," kata Usep.
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.