Gubernur DKI Jakarta Jokowi meninjau kondisi tanggul jebol, yang tertutup air luapan kali Ciliwung, di Kebon Baru, Tebet, Jakarta (22/1). Jebolnya tanggul menyebabkan kawasan tersebut terendam banjir. TEMPO/Amston Probel
TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan rumah susun untuk warga bantaran Kali Ciliwung terkendala lahan. Menteri Perumahan Rakyat, Djan Faridz mengatakan, rumah susun tersebut rencananya dibangun di atas tanah milik Perusahaan Daerah Pasar Jaya, yakni di Pasar Rumput dan Pasar Minggu.
"Dia harus hibahkan dulu kepada Pemda," kata Djan saat berkunjung ke Kantor Tempo, Kamis, 30 Januari 2014.
Selama PD Pasar Jaya belum menghibahkan tanah tersebut, Kementerian tak bisa membangun. Duit juga tak bisa cair. Hitung-hitungan Djan, pembangunan rusun tersebut bakal memakan dana sekitar Rp 1,5 triliun.
Menurut Djan, rancangan untuk kedua rusun tersebut sudah rampung sejak 2012, ketika banjir bandang melanda Ibukota. Konsepnya mencontoh rusun di Budapest. "Jadi, bawahnya tetap kami buat pasar, atasnya rumah lengkap dengan sarana dan prasarana," kata dia.
Rusun tersebut juga akan dilengkapi ruang terbuka hijau, sekolah untuk pendidikan anak usia dini (PAUD), hingga balai warga. "Kami bikin tetap ada (tempat untuk) warga berinteraksi," ucapnya.
Jumlah hunian di rusun tersebut ribuan. Di Pasar Rumput, bakal ada 3.200 unit rumah. Djan mengatakan, Kementerian sengaja memilih lokasi di pinggiran Kali Ciliwung karena, "Orang Ciliwung maunya di pinggir Ciliwung."
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
56 hari lalu
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.