Kondisi lalu lintas akibat jalan rusak di Jalan Raya Siliwangi, Tangerang Selatan (13/1). Selain menimbulkan kemacetan, jalan rusak ini telah menyebabkan sejumlah pengendara motor terjatuh. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
TEMPO.CO, Pamulang - Pemerintah Kota Tangerang Selatan menempatkan perbaikan infrastruktur jalan diantara prioritas pembangunan pada tahun ini. Kondisi jalan di Tangerang Selatan saat ini sangat buruk karena pembetonan yang dilakukan di banyak wilayah tidak rapi dan bahkan terbengkelai tak merata.
"Untuk tahun ini kami memprioritaskan infrastruktur seperti pembangunan jalan, gedung sekolah, serta menanggulangi daerah yang terkena banjir," ujar Sekretaris Daerah Tangerang Selatan Dudung E. Diredja, Selasa 4 Februari 2014.
Tapi belum jelas apakah perbaikan dan penataan termasuk sepanjang Jalan Serpong hingga Aria Putra di Ciputat. Diantara ujung-ujungnya juga terdapat Jalan Siliwangi yang pembetonannya tak tuntas. Contohnya di depan Pamulang Square yang kerap menyebabkan kemacetan lalu lintas karena sambungan jalan beton dan lama yang belum dibenahi serta sepetak jalan lama yang belum dibeton tepat di tengah ruas jalan.
Wakil Wali Kota Benyamin Davnie pernah mengatakan pekerjaan di sepanjang ruas jalan itu tanggung jawab pemerintah provinsi. Pihaknya ikut mengeluhkan lambannya perbaikan. Adapun yang digarap pemerintah kota setempat diantaranya adalah ruas Jalan Ciater yang juga sedang dilebarkan.
Ketika ditanyakan, Dudung menyatakan tak ingat besaran dari anggaran sebesar Rp 2,6 triliun yang akan dialokasikan untuk pembenahan infratruktur jalan tersebut. Anggaran itu disahkan Dewan setempat pada Senin 3 Februari 2014. Saat itu Wali Kota Airin Rachmi Diany juga menolak memberi banyak penjelasan.
Airin hanya mengatakan, sudah memberikan perintah kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk mempercepat dan melakukan akselerasi sehingga tidak terlambat untuk melakukan pembangunan "Alhamdulillah dengan penuh dinamika akhirnya APBD Kota Tangerang Selatan sudah ditetapkan sebesar Rp 2,6 triliun" ujar suami dari Chaeri Wardana, tersangka dalam kasus Pilkada di Mahkamah Konstitusi, kepada wartawan sambil bergegas pergi meninggalkan Gedung DPRD.