Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany menutup muka karena menangis, usai menjenguk suaminya, Chaeri Wardana, yang ditahan di rutan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, (3/2). TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Pamulang -Pengamat Tangerang Selatan dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Zaki Mubarok, menilai telah terjadi penurunan kinerja dari dinas-dinas di Tangerang Selatan. Indikatornya adalah sekitar 30 persen anggaran 2013 yang tidak terserap.
Dari nilai APBD 2013 sebesar Rp 1,7 triliun, ada Rp 566 miliar yang masuk menjadi SILPA dalam anggaran 2014. "Ini berdampak sangat serius pada pelayanan masyarakat," kata Zaki, Selasa 4 Februari 2014.
Zaki juga mengkritik besaran anggaran 2014 yang baru saja disahkan yang melonjak menjadi Rp 2,6 triliun. Lonjakan dianggapnya terlalu besar mengingat besarnya SILPA 2013. Dia mencemaskan tingkat penyerapan pada tahun ini.
"Untuk anggaran 2013 yang sebesar Rp 1,7 triliun saja ada SILPA, pada 2014 ini semestinya anggaran ada di bawah angka Rp 1,7 triliun, bukan malah naik jadi Rp 2,6 triliun."
Belum lagi, Zaki menambahkan, keterlambatan pengesahan APBD yang bisa menambah lambat kinerja Pemerintah Kota Tangerang Selatan. "Pengesahannya saja baru kemarin, belum lagi di evaluasi oleh Provinsi dalam hal ini Provinsi Banten," katanya sambil menambahkan, "Seharusnya APBD itu diajukan pada Juni tahun lalu."