Genangan air di depan Istana Negara dan lalu lintas yang tersendat akibat banjir. Twitter.com
TEMPO.CO, Jakarta - Hujan yang menguyur sebagian besar wilayah Jakarta sejak Selasa malam, 4 Februari 2014, masih menyisakan genangan air di beberapa tempat. Pagi ini, Rabu, 5 Februari 2014, air banjir bahkan menggenangi wilayah seputar Monas dan Istana Negara.
Pantauan Traffic Management Center Kepolisian Daerah Metro Jaya, genangan setinggi 30 sentimeter terjadi di Jalan Medan Merdeka Barat mengarah ke Bundaran Hotel Indonesia. Di jalan ini terdapat beberapa gedung lembaga negara dan kementerian, di antaranya Kementerian Koordinasi Bidang Kesejahteraan Rakyat, Gedung Radio Republik Indonesia, Mahkamah Konstitusi, Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan Kementerian Perhubungan.
Selain itu, genangan setinggi 40 sentimeter juga terjadi di Jalan Medan Merdeka Timur. Genangan ini masih terus berlanjut hingga Bundaran Patung Kuda Arjuna Wijaya. Genangan di sekitar patung juga mengalir ke Jalan Budi Kemuliaan sebelah Bank Indonesia.
Tak hanya di jalan protokol, di Jakarta Utara banjir setinggi 30-50 sentimeter juga masih terjadi di daerah Penggilingan, Jalan Gunung Sahari di depan Swiss-Belhotel, dan Kelapa Gading. Air juga menggenang di Jalan Kampung Bandan mengarah ke Ancol setinggi 40 sentimeter.
Berikut ketinggian air di beberapa tempat: 20-30 cm Jln Raya Boulevard Barat Kelapa Gading Air 30-40 cm terjadi di sepanjang jalan depan ITC Mangga Dua 50 cm di Patung kuda arah Budi Kemuliaan 30 cm Jln Lautze ke arah Metro Pasar Baru 30-40 cm depan Pasar Johar Baru 30 cm jalan depan gedung Mahkamah Konstitusi 30-40 cm Kondisi lalin depan kantor Kemenko Kesra Jln. Medan Merdeka Barat No 3 40 cm depan Bunderan depan Monas antara BI-gedung Indosat 40 cm di Patung kuda air mancur arah Budi Kemuliaan 60-70 cm di Jln Gunung Sahari depan WTC Mangga Dua
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
57 hari lalu
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.