LSN: Tingkat Kepuasan atas Kinerja Jokowi Menurun

Reporter

Minggu, 9 Februari 2014 13:54 WIB

Jokowi. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta --Hasil sigi Lembaga Survei Nasional (LSN) menunjukkan tingkat kepuasaan warga Jakarta terhadap kinerja Gubernur DKI Joko Widodo mengalami penurunan. Peneliti utama LSN, Dipa Pradipta, mengatakan warga DKI yang menyatakan puas atas kinerja Jokowi - sapaan Joko Widodo - saat ini hanya sebesar 47,5 persen.

"Dibandingkan hasil survei kami pada Oktober 2013, persentase warga DKI yang puas terhadap kinerja Jokowi turun sangat signifikan," kata Dipa, di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta, Ahad, 9 Februari 2014.

Menurut dia, pada Oktober lalu, sebesar 68,3 persen warga DKI menyatakan puas dengan kinerja bekas Wali Kota Solo itu. "Yang tidak puas hanya 25,4 persen," ujarnya. Adapun saat ini, Dipa melanjutkan, persentase warga yang menyatakan tidak puas atas kinerja Jokowi sebagai gubernur ibu kota mencapai 46,9 persen.

Dalam bidang kesehatan dan pendidikan, sigi LSN menunjukkan tingkat kepuasan warga DKI selama lebih dari setahun kepemimpinan Jokowi masih cukup tinggi, masing-masing 70,5 persen dan 69,2 persen. Namun angka kepuasan ini juga mengalami penurunan dibandingkan Oktober tahun lalu, yang masing-masing sebesar 78,2 persen dan 78 persen.

Menurut Dipa, peningkatan persentase ketidakpuasan publik terhadap kinerja Jokowi dan pasangannya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, di kedua bidang ini disebabkan banyaknya masalah dalam implementasi program Jakarta Sehat dan Jakarta Pintar. "Ini membuat publik semakin ragu akan keberhasilan dua program andalan Jokowi-Ahok tersebut."

Penurunan tingkat kepuasan publik atas kinerja Jokowi juga terjadi dalam masalah penertiban pedagang kaki lima dan reformasi birokrasi. Sigi LSN menunjukkan persentase warga yang puas atas kinerja Jokowi di dua masalah itu saat ini masing-masing sebesar 66,6 persen dan 60,9 persen. Pada Oktober lalu, persentase kepuasaan publik adalah 77,4 persen dan 75 persen.

Adapun dalam penanganan kemacetan lalu lintas dan penanganan banjir, tingkat kepuasan publik atas kinerja Jokowi juga menurun. Saat ini, persentase tingkat kepuasan warga masing-masing 34,6 persen dan 24,8 persen. Oktober lalu, persentase keduanya masing-masing 52,7 persen dan 59,7 persen.

Menurut Dipa, masalah penanganan kemacetan dan banjir adalah yang paling disorot warga DKI atas kinerja Jokowi. "Ini adalah masalah-masalah yang secara realita dihadapi langsung oleh warga Jakarta," ujarnya. Warga DKI, kata Dipa, mulai tampak pesimistis terhadap kemampuan Jokowi mengatasi masalah kemacetan dan banjir.

Sigi LSN dilakukan pada 10-26 Januari 2014 di lima kotamadya dan satu kabupaten di Jakarta. Populasi survei adalah seluruh penduduk DKI yang berusia minimal 17 tahun dan mereka yang belum 17 tahun tapi sudah menikah. Jumlah sampel sebanyak 790 responden yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara rambang berjenjang.

LSN mengklaim margin of error survei sebesar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan pedoman kuosioner dan dilakukan juga uji kualitas melalui telephone check sebesar 10 persen dari total sampel. LSN juga mengklaim mendanai sendiri pelaksanaan survei dan bukan pesanan pihak tertentu.

PRIHANDOKO

Baca juga:
Semut Ireng Deklarasikan Jokowi Capres 2014
3 Tanggapan Jokowi yang Tak Biasa Soal Capres
Bursa Capres PPP: Jokowi Bertahan, Samad Dicoret
Tak Ada Deklarasi Capres, Suryadharma Irit Bicara

Berita terkait

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

19 menit lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

49 menit lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

52 menit lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

1 jam lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

1 jam lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

2 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

3 jam lalu

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

4 jam lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

5 jam lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

6 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya