Petugas mengecek kesiapan armada baru bus gandeng Transjakarta, yang akan melayani rute Ancol-PGC dan Harmoni-Lebak Bulus, di Halte Ancol, Jakarta, (22/1). TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membeli bus gandeng dari Cina. Sejak pertama kali membeli rupanya bus tersebut sudah bermasalah.
Bahkan dalam laporan yang diperoleh Tempo, pernah dalam empat hari berturut-turut ada 22 unit dari 30 bus yang tidak beroperasi. Bus-bus tersebut tercatat tidak beroperasi sejak 18 hingga 21 Januari.
Sebabnya, ada gelembung di dalam nozel pengisian bahan bakar gas sehingga tidak bisa diisi. Permasalahan lain adalah tabung apar pendingin mesin yang tiba-tiba meledak. Lalu ada mesin tidak mau dinyalakan karena kepala aki yang berkarat. (Baca: Kantor Importir Bus Transjakarta tanpa Aktivitas)
Dalam laporan tersebut disebutkan bus yang bermasalah ini adalah bagian dari 30 bus dengan kode TJ 01-30 rute Pulogadung-Harmoni dan Kalideres-Harmoni yang diluncurkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Bus ini beroperasi mulai tanggal 15 Januari. (Baca: Aneka Masalah Bus Transjakarta Baru Jokowi)