Petugas mengatur lalu lintas didepan Pos Polisi yang dirusak di Bunderan Senayan, Jakarta (9/2). Sekitar dua Pos polisi diantaranya di Bundaran Senayan, Jakarta Pusat, dan Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan diserang orang tak dikenal pada dini hari yang mengakibatkan pecahnya kaca-kaca dan pihak kepolisian masih mendalami motif perusakan tersebut. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian mengalami kesulitan melacak dua pelaku perusakan pos polisi di wilayah Jakarta Selatan. "Ada saksi yang tidak mau memberi kesaksian," ujar juru bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Kamis, 13 Februari 2014.
Rikwanto mengatakan hal tersebut membuat penyelidikan kasus ini tersendat. Namun demikian, polisi mengaku telah mengantongi identitas pelaku berdasarkan kendaraan yang mereka gunakan.
Kendaraan-kendaraan ini terekam kamera closed circuit television (CCTV) bergerak dari arah Kuningan menuju Fatmawati. Di daerah Senayan dan Trunojoyo, empat sampai lima orang berhenti dan melempari pos polisi dengan batu.
Polisi butuh kesaksian untuk memperkuat dugaan tersebut. Namun, saksi tiba-tiba banyak yang bungkam. "Mereka takut didatangi lagi oleh rombongan itu karena kegiatan mereka di sana (dekat pos polisi)," ujarnya.
Penyelidikan polisi belum meruncing ke arah pencidukan pelaku. Polisi masih mengidentifkasi rombongan perusak. Mereka menggunakan 20 motor, berambut cepak, dan bercelana pendek. (Baca: Perusak PosPolisi Terlacak)
Ada lima saksi yang telah diperiksa polisi. Mereka adalah Topan Saputra, 17 tahun; Sumiati, 18 tahun; Tari, 18 tahun; Juleha, 20 tahun; dan Taunah, 66 tahun. "Ada yang berada di pos, waktu itu sedang tidur, tiba-tiba pos dirusak," ujarnya. Namun, saksi kunci ini enggan mengungkap identitas pelaku pada polisi. (Baca:Perusak PosPolisi Diduga Puluhan Orang)