Sejumlah warga beraktifitas di depan rumahnya yang direndam Banjir di kampung Wates, Desa Kedaung, Babelan, Bekasi, Jawa Barat (20/1). Sudah 3 hari terakhir ratusan rumah di tempat ini terendam banjir dan belum mendapatkan bantuan.TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO.CO, Bekasi - Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin diminta mundur dari jabatannya. Penyebabnya adalah kepergian perempuan 33 tahun itu ke Amerika Serikat saat Bekasi dihantam banjir.
"Kami kecewa pada Bupati yang pergi jalan-jalan ke Amerika, padahal Kabupaten Bekasi sedang darurat bencana," kata Tika Amelisa dari Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia, Rabu, 12 Februari 2014. Dia mengajak rekan-rekannya berunjuk rasa di kantor Kabupaten Bekasi. Dalam orasinya, mahasiswa meminta Pemkab Bekasi menunjukkan kinerja maksimal dalam penanggulangan bencana dan pembenahan infrastruktur, serta menuntut pengunduran diri Bupati Neneng.
Mpok Neneng, panggilan bupati itu, sudah kembali ke Tanah Air sejak Senin lalu. Pemkab Bekasi memastikan bahwa pimpinannya pergi ke Negeri Abang Sam tidak untuk bersenang-senang. "Kalau pelesiran kan bawa keluarga, ini beliau sendirian," ujar Beny Saputra, Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Bekasi, Kamis, 13 Februari 2014. Dia mengatakan suami dan anak Neneng berada di rumah selama musim banjir.
Menurut Beny, sejak pulang dari Amerika, Neneng langsung melakukan aktivitasnya di tingkat kecamatan. Siang tadi, Neneng berada di Cikarang Barat. Beny belum mengetahui hasil lawatan pimpinannya itu. "Saya belum dapat info," katanya. "Nanti dikoordinasikan ke bagian pemerintahan."