TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku penipuan dengan kedok klinik kehamilan, Timotius Hengky Santoso, 57 tahun, mengaku membuat obat sendiri untuk diberikan kepada pasien. Alasannya: agar aksi tipu-tipunya lebih meyakinkan.
"Bahannya saya dapat di Pasar Jatinegara, lalu saya buat sendiri," kata Timotius di kantor Kepolisian Sektor Metro Pademangan, Jumat, 28 Februari 2014. Dia memberikan obat tersebut kepada pasiennya dengan iming-iming bisa segera hamil.
Syaratnya, obat yang hanya campuran temulawak dan kunyit ini harus diminum rutin dan pasien wajib berkunjung setiap hari selama 14 hari. Untuk tiap kunjungan, pasien dimintai uang Rp 200 ribu.
Setelah kunjungan ke-14, pasien diminta membawa air kencingnya. Di sinilah Timotius beraksi. Urine tersebut dicampur air kencing lain agar uji kehamilan yang dia lakukan memunculkan hasil positif hamil.
Timotius ditangkap polisi atas tuduhan penipuan. Ia diancam dengan Pasal 378 Undang-Undang KUHP tentang Penipuan dengan hukuman maksimal 4 tahun penjara.
ERWAN HERMAWAN
Terpopuler
Ketua MUI: Saya Boleh Terima Gratifikasi
Sejumlah Pejabat Terlihat Muram Setelah Bertemu Risma
Lagi, KPK Sita Dua Mobil Adik Atut
Pemilik Rekening Gendut Jadi Wakapolri
Adik Ratu Atut Miliki Karaoke Mewah
Berita terkait
4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital
3 hari lalu
Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.
Baca SelengkapnyaBeredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK
5 hari lalu
Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.
Baca SelengkapnyaMarak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya
5 hari lalu
Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.
Baca SelengkapnyaBegini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan
6 hari lalu
Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.
Baca SelengkapnyaVietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M
10 hari lalu
Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.
Baca SelengkapnyaKementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
17 hari lalu
Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.
Baca SelengkapnyaKelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut
20 hari lalu
Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.
Baca SelengkapnyaDosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator
22 hari lalu
Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.
Baca Selengkapnya'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T
23 hari lalu
Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.
Baca SelengkapnyaWaspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran
28 hari lalu
Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.
Baca Selengkapnya