Lindungi Dokumen DKI, Lemsaneg Akan Beri Pelatihan

Reporter

Sabtu, 1 Maret 2014 05:08 WIB

TEMPO.CO , Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Jumat 28 Februari 2014, meneken kerjasama dengan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg). Salah satunya terkait dengan kerja sama di bidang sumber daya manusia. (Baca: Jokowi Gandeng Lembaga Sandi Negara Amankan Data)

Menurut Kepala Lemsaneg Mayjen. TNI Djoko Setiadi, pihaknya akan membantu dalam hal mendidik orang-orang Pemerintah Provinsi DKI jika dibutuhkan. "Karena menghasilkan SDM sandi tidak mudah," kata dia di kantornya, Jumat 28 Februari 2014.



Djoko menuturkan, pendidikan terhadap SDM sandi tidak hanya berkaitan dengan kepandaian atau kecerdasan. "Namun harus ada loyalitas dan kesetiaan tinggi kepada pemerintah," kata dia. (Baca: Alat Sadap di Rumah Jokowi Berteknologi Sederhana)



Dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 disebutkan bahwa setiap pemerintah daerah wajib memiliki perwakilan lembaga sandi. Personil dalam lembaga ini, dapat berasal dari orang-orang dari Pemprov setempat untuk kemudian diseleksi oleh Lemsaneg. Atau orang-orang Lemsaneg yang akan mendukung lembaga tersebut.

Menurut Jokowi, kerja sama ini dibutuhkan untuk mengamankan dokumen-dokumen penting milik DKI. "Apalagi sekarang kita pakai e-catalogue, e-procurement, IMB online dan e-e-e lainnya," kata dia. (Baca juga: Tips agar Terhindar dari Penyadapan)



NINIS CHAIRUNNISA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

10 Desember 2018

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

BMKG membuat perkiraan cuaca dimana hujan disertai petir dan angin kencang akan melanda Jakarta.

Baca Selengkapnya

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

7 Desember 2018

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

Operator crane ambruk menyewa sebuah rumah untuk ditempati keluarga Husin yang rumahnya rusak tertimpa crane.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

5 Desember 2018

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

Pergub 127 yang diteken Gubernur Anies Baswedan diharapkan mampu mempercepat program pembebasan lahan yang selama ini tersendat.

Baca Selengkapnya

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

23 Oktober 2018

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

Desain penataan Tanah Abang menjadi seperti kawasan SCBD Jakarta, masih digarap dan ditargetkan selesai tahun ini

Baca Selengkapnya

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

22 Oktober 2018

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

Dinas LH menjelaskan tumpukan sampah karena truk di Jakarta Utara sedang perawatan oleh agen tunggal pemegang merek (ATPM).

Baca Selengkapnya

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

22 Oktober 2018

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

ITF Sunter hanya mengelola 2.200 ton sampah per hari dan 10 % residu harus dibuang ke Bantargebang.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

Penghentian eksploitasi air tanah, kata Koalisi Masyarakat, bisa menekan penurunan permukaan tanah di Ibu Kota.

Baca Selengkapnya

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.

Baca Selengkapnya

Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

1 Oktober 2018

Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

Uji coba rekayasa lalu lintas dilakukan pada 8 Oktober hingga 23 Oktober nanti.

Baca Selengkapnya

Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

13 September 2018

Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

Balai Besar menjelaskan, wilayah yang berpotensi terendam banjir di Jakarta berada di daerah aliran sungai yang belum dinormalisasi.

Baca Selengkapnya