TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Suku Dinas Perumahan dan Gedung Jakarta Barat Rokman Lizar mengatakan sebanyak 1.350 unit rumah akan dibangun di Jakarta Barat tahun ini. Rumah-rumah itu akan dibangun dalam bentuk program Kampung Deret di kawasan permukiman kumuh di Jakarta Barat. "Tahap ke-2 sedang dalam proses persiapan," kata Rokman kepada Tempo, Jumat, 7 Maret 2014.
Rokman mengatakan program Kampung Deret itu meliputi Cengkareng Timur, Cengkareng Barat, Rawa Buaya, Jembatan Besi, Jembatan Lima, Kapuk, Tambora, dan Kalianyar. Ia berujar penambahan jumlah unit rumah itu lantaran peningkatan minat masyarakat terhadap rumah deret yang juga meningkat. Selain itu, warga mulai melihat realisasi pembangunan Kampung Deret.
Peningkatan ini, kata Rokman, menandakan kemajuan pemahaman masyarakat mengenai gaya hidup sehat. Selain itu, sosialisasi berperan penting dalam mengubah persepsi warga mengenai tempat tinggal yang memadai. "Kalau sekarang, kami justru kewalahan," katanya.
Tahun lalu, Rokman menjelaskan bahwa pihaknya hanya membangun 359 unit rumah yang dibangun dengan anggaran Rp 17,5 miliar dan public service obligation Rp 5,5 miliar. Kampung Deret di Jakarta Barat dibangun sebanyak 283 unit di RW 03 dan 04 Kelurahan Kapuk, 41 unit di RW 04 Kelurahan Tambora, dan 35 unit di RW 05 Kelurahan Kali Anyar.
Rokman mengatakan 168 warga yang telah mengajukan permintaan bantuan rumah deret selanjutnya akan diverifikasi berdasarkan data Badan Pusat Statistik dan tim survei dari Pemerintah Kota Jakarta Barat. "Targetnya, pembangunan dimulai sekitar Juni 2014, dan Agustus 2014 sudah rampung," ujar Rokman.
LINDA HAIRANI
Berita terkait
Bantuan RLH untuk Keluarga Pra Sejahtera di Kaltim Lampaui Target
3 Oktober 2023
Kalau dengan CSR bisa bangun 3.000 rumah layak huni, maka kemiskinan Kaltim akan turun tinggal 2 persen
Baca SelengkapnyaAnggaran DP Nol Rupiah di APBD DKI Melonjak Drastis Dipersoalkan
17 November 2017
Fraksi-fraksi di DPRD DKI menuntut penjelasan Gubernur Anies Baswedan mengapa anggaran DP rumah 0 Rupiah di APBD 2018 naik menjad Rp 800 Miliar.
Baca SelengkapnyaGaji Rp 5 Juta Ingin Beli Rumah di Jakarta? Ini Saran Apersi
19 Oktober 2017
Sulit bagi mereka yang bergaji Rp 5 juta membeli rumah tapak di Jakarta, tapi bukan tidak mungkin. Ini saran Apersi
Baca SelengkapnyaPemerintah Akan Tetapkan Rating Rumah Subsidi yang Berkualitas
30 September 2017
Pemerintah membahas rencana pemberlakuan rating kualitas perumahan subsidi yang dibangun dalam program Satu Juta Rumah.
Baca SelengkapnyaDjarot Minta Maaf Belum Bisa Sediakan Rumah Tapak DP Nol Persen
16 September 2017
Jumlah warga umum yang mendaftar mendapatkan rumah susun sewa sejak 2013 sekitar 12 ribu kepala keluarga.
Baca SelengkapnyaBaru 20 Daerah yang Siap Terbitkan Sertifikat Rumah Subsidi
4 September 2017
Kementerian PUPR akan melakukan pendampingan bagi pemerintah daerah yang belum siap menerbitkan sertifikat rumah subsidi.
Baca SelengkapnyaPemerintah Siapkan Kredit Mikro Perumahan bagi Pekerja Informal
26 Agustus 2017
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyediakan pembiayaan mikro perumahan untuk rumah swadaya bagi pekerja informal.
Baca SelengkapnyaDKI Siapkan Rusun Nagrak untuk Program DP Nol Rupiah
25 Agustus 2017
Pemerintah DKI Jakarta menyiapkan Rusun Nagrak, Jakarta Utara untuk program DP Nol Rupiah Anies-Sandi.
Baca SelengkapnyaPUPR Temukan 40 Persen Rumah Murah Tak Dihuni
22 Agustus 2017
Banyak rumah bersubsidi tak laik huni karena tak ada air bersih dan listrik.
Baca SelengkapnyaMenteri Rini Minta Harga Rusun Tanjung Barat di Bawah Rp 200 Juta
16 Agustus 2017
Rini meminta Perumahan Nasional menekan harga per meter untuk kalangan MBR.
Baca Selengkapnya