TEMPO.CO, Bogor - SS, pengurus Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Bogor, diduga melakukan aktivitas seksual bersama dua perempuan dan direkam. Dua perempuan itu adalah R, guru honorer, dan T, guru sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD) di Cisarua, Bogor. Kasus ini sendiri mencuat setelah video mesum ketiganya beredar. (Baca: Video Bikin Heboh)
Untuk mengusut peredaran rekaman film itu, Kepolisian Resor Bogor sudah memanggil dan meminta keterangan kedua perempuan yang diduga terekam di video tersebut. "Kami baru memanggil dua orang saksi perempuan yang menjadi pemeran dalam video," kata Wakil Kepala Polisi Resor Bogor Komisaris Ferry Irawan, Jumat, 14 Maret 2014.
Polisi juga akan memanggil SS dan keluarganya. Menurut Ferry, penyidik seharusnya sudah memeriksa SS. Namun sejak video itu beredar, keberadaannya tidak diketahui. "Untuk saat ini, kami fokus mengumpulkan barang bukti dan keterangan saksi. Setelah menetapkan tersangka, baru menelusuri penyebaran video dan motifnya." (Baca: SS Buron)
Ketua MUI Kabupaten Bogor Ahmad Mukri Adjie membenarkan bila SS sempat menjabat sebagai Ketua Komisi Bidang Hubungan Internasional. SS juga Ketua Badan Amil Zakat Kabupaten Bogor. "Dia nonaktif di MUI sejak Desember 2011 karena jarang ikut rapat pimpinan, rapat pengurus, dan event-event MUI," ujar Ahmad. "Mungkin dia sibuk setelah diangkat menjadi Ketua BAZ Kabupaten Bogor oleh Bupati Bogor."
Dengan beredarnya video mesum itu, Ahmad Mukri dan ulama Kabupaten Bogor sepakat untuk memecat SS dari kepengurusan MUI. "Apa yang dilakukan oleh yang bersangkutan adalah kesalahan pribadi, tidak ada hubungannya dengan organisasi," ujarnya.
