Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kanan) bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kedua kanan) berbincang sebelum melakukan blusukan di Balai Kota, Jakarta (27/2). Jokowi mengajak Ahok ikut blusukan di sejumlah wilayah di DKI Jakarta untuk pengecekan, kontrol dan pengawasan langsung terhadap jalannya pembangunan ibu kota. ANTARA/Zabur Karuru
TEMPO.CO , Jakarta: Basuki Tjahaja Purnama, Wakil Gubernur DKI yang juga politisi Partai Gerindra mengaku tidak mengerti soal Perjanjian Batu Tulis yang disepakati oleh partainya dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pada 2009. "Aku enggak begitu ngertilah Perjanjian Batu Tulis," katanya, Selasa 18 Maret 2014. (Baca: Prabowo Merasa Dikhianati Megawati).
Ahok juga berdalih belum membaca isi perjanjian itu. "Aku belum baca." Ahok pun tak menjawab tegas saat ditanya soal Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra Prabowo Subianto yang tidak senang dengan pencapresan Gubernur DKI Joko Widodo. Prabowo juga kerap menyindir Jokowi. Ditanya soal itu, Ahok menjawab, "Aku enggak tau happy enggak happy." (Baca:Kubu Prabowo Tagih Janji-janji Jokowi)
Sebelumnya, tepat setelah deklarasi pencapresan Jokowi 14 Maret 2014, naskah Perjanjian Batu Tulis yang pernah disepakati Prabowo dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada 2009 beredar. Naskah itu berisi komitmen dukungan Megawati kepada Prabowo untuk menjadi presiden. (Baca:Prabowo Mulai Bergerilya Menekan Jokowi)
Prabowo juga dijanjikan mendapat jatah 10 menteri. Belakangan Prabowo mengungkapkan kekecewaannya karena Megawati mendukung Jokowi sebagai capres PDIP.(Baca: Di Batu Tulis, Prabowo Punya 10 Jatah Menteri).
