Brigadir Susanto Pendam Amarah terhadap Atasannya  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Senin, 24 Maret 2014 15:35 WIB

AKBP Pamudji. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Brigadir Susanto akhirnya mengakui telah menembak atasannya, Ajun Komisaris Besar Pamudji (baca: Komandan Polisi Tewas Ditembak di Mapolda Metro). Alasannya, tersangka kesal karena sebagai atasan Pamudji tidak mengapresiasi tugas yang sudah ia kerjakan. Pengakuan itu disampaikan Susanto kepada penyidik Polda Metro Jaya.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Heru Pranoto mengatakan tersangka tidak menyebutkan secara detail sejak kapan ia memendam kemarahan terhadap korban. "Tapi, setidaknya malam itu, ada dua hal yang membikin tersangka naik darah," kata Heru, Senin, 24 Maret 2014

Menurut Heru, kekesalan pertama Susanto muncul saat ditegur oleh korban karena tidak mengenakan seragam. Apalagi Pamudji juga menyita senjata apinya.

Setelah mengenakan seragam, tersangka kembali menemui Pamudji. Sang komandan kemudian memerintahkan tersangka untuk mencari petugas genset karena lampu dan AC di ruang Layanan Markas bermasalah. "Usai menjalankan perintah, tersangka kembali untuk melapor, tapi laporannya tidak dipedulikan," ujar Heru.

Di sinilah kekesalan tersangka memuncak. "Dia marah karena pekerjaannya tak diapresiasi dan ditanggapi oleh korban," kata Heru. Susanto tak mampu mengontrol emosinya. Ia merebut senjata yang disita Pamudji. Pergulatan terjadi di ruangan piket Layanan Markas dan satu letusan terdengar. "Saat itu peluru mengarah ke atas." (lihat: Penembakan AKBP Pamudji Terekam CCTV)

Pada letusan kedua, korban langsung terkapar. Peluru mengenai sisi kiri kepala Pamudji. Susanto kemudian keluar dari ruang piket dan bertemu dengan rekannya, Aiptu Dede Mulyani. Saat itu tersangka mengatakan Pamudji bunuh diri.

Heru menegaskan, pemeriksaan terhadap Susanto belum rampung. Namun, penyidik telah menjerat polisi itu dengan Pasal 338 Kitab Undang-undang Hukum Pidana tentang pembunuhan. Ancaman hukumannya adalah 15 tahun penjara.




M. ANDI PERDANA

Berita lain:
Pilot MH370 Sempat Terima Telepon Wanita Misterius
Menjawab Soal Marcella-Olivia, Ical Peluk Boneka
Jokowi Masuk 50 Pemimpin Terhebat Versi Fortune
Bikin Bahtera ala Nabi Nuh, Siapa Kiai Bajigur?







Advertising
Advertising

Berita terkait

Penembakan Sesama Polisi di Bogor Terjadi di Rusun Polri, Dua Anggota Jadi Tersangka

27 Juli 2023

Penembakan Sesama Polisi di Bogor Terjadi di Rusun Polri, Dua Anggota Jadi Tersangka

Mabes Polri akhirnya buka suara soal kasus penembakan sesama polisi di Rusun Polri Cikeas Bogor. Dua anggota Polri ditangkap.

Baca Selengkapnya

Beredar Video Kapolda Metro Jaya Kasih Support ke Kadiv Propam Polri, Fadil Imran: Adik Saya

14 Juli 2022

Beredar Video Kapolda Metro Jaya Kasih Support ke Kadiv Propam Polri, Fadil Imran: Adik Saya

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mendatangi Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Mabes Polri untuk memberikan dukungan dalam kasus penembakan.

Baca Selengkapnya

Profil Seno Sukarto, Eks Jenderal dan Ketua RT di Rumah Kadiv Propam

14 Juli 2022

Profil Seno Sukarto, Eks Jenderal dan Ketua RT di Rumah Kadiv Propam

Seno Sukarto kesal lantaran polisi tidak berkomunikasi dengannya saat memeriksa kasus penembakan di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo

Baca Selengkapnya

Kronologi Baku Tembak di Rumah Kadiv Propam Polri, Ini Penjelasan Kapolres Metro Jaksel

12 Juli 2022

Kronologi Baku Tembak di Rumah Kadiv Propam Polri, Ini Penjelasan Kapolres Metro Jaksel

Polisi juga mengirimkan tim psikologi untuk memberikan terapi psikologi terhadap orang yang ada di TKP, termasuk istri Kadiv Propam Polri.

Baca Selengkapnya

Penembakan Polisi di Rumah Irjen Ferdy Sambo, Polres Metro Jakarta Selatan Periksa Barang Bukti

12 Juli 2022

Penembakan Polisi di Rumah Irjen Ferdy Sambo, Polres Metro Jakarta Selatan Periksa Barang Bukti

Barang bukti yang ditemukan di TKP penembakan polisi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo itu akan dibawa ke laboratorium forensik.

Baca Selengkapnya

Catatan Akhir Tahun, Komnas HAM Soroti Kasus di Tamilouw dan Maybrat

28 Desember 2021

Catatan Akhir Tahun, Komnas HAM Soroti Kasus di Tamilouw dan Maybrat

Komnas HAM saat ini memprioritaskan agar para pengungsi bisa kembali ke desa mereka di Maybrat.

Baca Selengkapnya

Kasus Polisi Tembak Polisi di Lombok Timur, Polda NTB: Ditembak Jarak Dekat

27 Oktober 2021

Kasus Polisi Tembak Polisi di Lombok Timur, Polda NTB: Ditembak Jarak Dekat

Direskrimum Polda NTB Kombes Hari Brata mengatakan anggota polisi Brigadir Kepala MN menembak Brigadir Satu HT, dari jarak dekat.

Baca Selengkapnya

Polisi Filipina Diduga Tembak Rekannya Karena Kalah Adu Panco

2 Juni 2021

Polisi Filipina Diduga Tembak Rekannya Karena Kalah Adu Panco

Seorang polisi di Manila, Filipina, diduga menembak mati seorang rekannya setelah dia kalah dalam adu panco.

Baca Selengkapnya

Penembakan Pria Kulit Hitam di Minneapolis karena Polisi Salah Cabut Pistol

13 April 2021

Penembakan Pria Kulit Hitam di Minneapolis karena Polisi Salah Cabut Pistol

Bukti rekaman penembakan pria kulit hitam bernama Daunte Wright menunjukkan polisi salah mengambil alat setrum dan malah mencabut pistol.

Baca Selengkapnya

Ada Telepon Misterius Sebelum Briptu Hedar Ditembak Mati di Papua

13 Agustus 2019

Ada Telepon Misterius Sebelum Briptu Hedar Ditembak Mati di Papua

Briptu Hedar ditemani seniornya di kepolisian berkendara menuju Kampung Usir.

Baca Selengkapnya