Di hari pertama kampanye, Jokowi menyapa sejumlah awak media usai mengunjungi Museum sumpah pemuda, Jakarta, (16/03). TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Joko Widodo mengatakan punya cara mencegah keluarga ataupun kerabatnya yang memanfaatkan kesempatan untuk ikut tender proyek pemerintah. Pertama, dia sudah berpesan ke kepala dinas agar tidak menggubris orang-orang yang mengaku dekat dengannya.
"Saya sudah ngomong ke kepala dinas, lurah, camat, jangan ada yang percaya kepada yang mengatakan saudara saya, teman saya. Tapi kalau ada kepala dinas, wali kota yang percaya, ya salahnya yang percaya, dong," kata Jokowi di luar pagar Balai Kota, Selasa, 25 Maret 2014.
Kedua, menurut Jokowi, perbuatan lancung itu bisa dicegah dengan perbaikan sistem. "Yang kami bangun sistem. Sistemnya diperbaiki."
Dia pun menjamin selama memimpin daerah tidak ada keluarga dan kerabatnya yang terlibat tender pemerintah. "Ya, ditanya aja dari Solo sampai Jakarta ada enggak keluarga saya di pemerintahan. Ada enggak lingkungan keluarga besar saya yang ikut."
Sebelumnya, dalam kasus pengadaan bus Transjakarta yang ternyata cacat, disebut-sebut ada keterlibatan bekas amggota tim kampanye Jokowi pada saat pemilihan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta. Jokowi mengatakan tak mengetahui hal tersebut.