Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kanan) bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kedua kanan) berbincang sebelum melakukan blusukan di Balai Kota, Jakarta (27/2). Jokowi mengajak Ahok ikut blusukan di sejumlah wilayah di DKI Jakarta untuk pengecekan, kontrol dan pengawasan langsung terhadap jalannya pembangunan ibu kota. ANTARA/Zabur Karuru
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku sudah diturunkan ilmu atau warisan dari Joko Widodo jika dia menjadi gubernur nanti. Apakah ilmu dan warisan itu?
"Ilmu menahan diri," kata Ahok--begitu Basuki biasa disapa--di Balai Kota, Rabu, 26 Maret 2014. "Artinya, kalau biasa marah dengan gebuk meja sebanyak 30 kali, jadi tiga kali saja. Kan, bisa menahan 27 kali tuh ha-ha-ha," ujarnya. (Baca: Dianggap Galak, Ahok: Apa Saya Kurang Lembut?)
Ahok bercerita, Gubernur Jokowi, sapaan Joko Widodo, memberi wejangan kepadanya untuk lebih bisa mengontrol dan meredam emosi kepada anak buahnya yang bandel. "Enggak usah marah-marah lagi, tapi langsung 'hilangkan'," ujarnya. (Baca juga: Ahok: Mafia di DKI Ibarat Jeruk Makan Jeruk)
Adapun maksud kata "hilangkan" itu, menurut mantan Bupati Belitung Timur itu, adalah "Langsung copot (pecat) saja, jangan marah-marah lagi," ujarnya. Hal itu disampaikan Jokowi jika ada anak buahnya yang kerja tidak beres. (Baca: Beda Cara Marah Ahok dan AliSadikin)