Membawa huruf ukuran besar bertuliskan nama partai serta nomor urut partai sejumlah massa Partai Keadian Sejahtera melakukan kampanye di jalan Setail, Surabaya (19/3). Kampanye simpatik yang di ikuti oleh puluhan massa partai ini di selingi aksi "flash mob" dan bagi bagi bunga kepada pengguna jalan. Aksi atraktif dari partai PKS ini untuk menarik simpati dari pemilih usia muda kota Surabaya. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO , Jakarta: Dewan Pengurus Wilayah Partai Keadilan Sejahtera meminta Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama tak bereaksi berlebihan atas rilis Gema Keadilan. Ketua DPW PKS DKI Jakarta, Selamat Nurdin mengatakan rilis atas hasil survei itu bukan bermaksud menyerang Basuki. Sikap organisasi sayap PKS itu, kata dia, juga tidak mewakili sikap PKS sebagai partai. (Baca: Survei Sayap PKS, Sani: Pak Ahok Tak Perlu Gusar)
"PKS itu punya banyak organ yang masing-masing sering membuat kegiatan seperti survei," kata Selamat ketika dihubungi pada Sabtu, 29 Maret 2014.
Dia mengatakan partainya tak pernah ingin menyerang Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Menurut dia, sayap PKS Gema Keadilan yang menyatakan menolak Basuki sebagai Gubernur tak dimaksudkan untuk menyerang. "Saya yakin itu suasananya bukan untuk permusuhan," kata dia.
Menanggapi reaksi Basuki atau Ahok yang menantang PKS untuk meralat pernyataannya, Selamat meminta agar kritik itu dijadikan sebagai masukan. "Anggap saja untuk introspeksi, selama ini PKS juga sering diserang tapi reaksinya tidak berlebihan," ujar Selamat. (Baca: Ahok: Saya dan PKS Baik-baik Saja)
Menurut Selamat, rilis tentang penolakan Ahok sebagai Gubernur Jakarta itu sebaiknya dianggap sebagai kritik. "Biar bagaimanapun mereka kan anak-anak Jakarta juga," katanya.
Namun PKS sebagai partai, kata dia, tak pernah mempermasalahkan Ahok yang bakal naik menjadi Gubernur jakarta jika Jokowi lengser. "Kami semua berteman baik, dengan Gerindra juga tidak ada masalah," katanya. (Baca: PKS Bantah Menolak Ahok Jadi Gubernur)
Sebelumnya diberitakan organisasi sayap Partai Keadilan Sejahtera yang terdiri dari Gerakan Pemuda Keadilan (Gema Keadilan), Garda keadilan, dan Benteng Muda PKS menyatakan tak ingin Jakarta dipimpin figur seperti Ahok. Alasannya, mereka keberatan dengan kinerja dan gaya komunikasi Ahok selama 1,5 tahun menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta. Ketua Umum Gema Keadilan, Ronald Darmasyah, mengatakan sikap itu diambil setelah mereka melakukan survei pada 20-24 Maret 2014. (Baca: Sayap PKS Tolak Ahok Jadi Gubernur dan Survei Sayap PKS, Pengamat: Ilmiah atau Abal-abal? )