Sejumlah calon penumpang memadati ruang tunggu penumpang di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat (3/8). Peningkatan jumlah pemudik ini dikarenakan adanya penambahan kereta dan kemudahan sistem booking online KAI. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Rini Suhesti, 45 tahun, menelepon sambil menangis terguguk di ruang tunggu Stasiun Gambir. "Ya, sudah, aku ikhlas ndak ikut pemakaman ibu," katanya kepada saudaranya di ujung telepon, Ahad, 30 Maret 2014.
Rini adalah salah satu penumpang kereta pada momen libur panjang akhir pekan ini. Akibat meningkatnya jumlah penumpang, dia bersama suami dan satu anaknya kesulitan mendapat tiket kereta untuk pulang ke Surabaya. Dia baru mendapat kabar kematian ibundanya pada tengah malam. Sedangkan pemakaman ibunya dijadwalkan berlangsung pada pukul 13.30 WIB. Sejak subuh, ibu satu anak yang berdomisili di Bogor itu berburu tiket pesawat. "Yang ada cuma harga Rp 1,4 juta ke atas," katanya. Padahal uang Rini pas-pasan.
Akhirnya, menjelang siang, lewat bantuan customer service KAI, dia baru mendapat tiga tiket kereta Bangunkarta kelas eksekutif yang baru berangkat pada pukul lima sore. Masing-masing tiket dihargai Rp 445 ribu. Rini rupanya tidak sendiri. Menurut Arif, customer service KAI di Stasiun Gambir, sejak kemarin, tak kurang dari sepuluh orang berburu tiket kereta yang dibatalkan. (Baca juga: Libur Panjang, Jalur ke Bandung Lancar)
Juru bicara PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional I, Agus Komarudin, mengatakan kapasitas angkut kereta yang terdiri atas 56 rangkaian memang terbatas. Seluruh gerbong sudah dikerahkan untuk menangani peningkatan 10 persen penumpang dalam libur panjang kali ini. "Itu sudah maksimal," katanya. Menurutnya, penumpang bisa mengecek ketersediaan kereta secara daring melalui aplikasi Tiket.com. (Baca: Libur Panjang, Penumpang Kereta Naik 10 Persen)
PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 520.890 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-3 hingga H-1 Hari Raya Nyepi 2024 atau pada Jumat-Minggu, 8 hingga 10 Maret 2024.