Jokowi Harus Atur Jadwal Gubernur dan Capres  

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 15 April 2014 08:50 WIB

Jokowi Blusukan ke Rumah Iwan Fals

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dan kebijakan publik Andrinof Chaniago menilai Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo saat ini harus pandai-pandai mengatur jadwalnya. Alasannya, Jokowi sekarang punya dua tugas, yaitu tugas sebagai gubernur dan calon presiden yang harus rutin melakukan kunjungan politik.

"Jokowi sekarang kan terikat juga dengan tugas politik selain tugas sebagai gubernur. Dia harus bisa mengatur jadwal agar keduanya bisa berjalan seimbang," ujar Andrinof, Selasa, 15 April 2014.

Andrinof menyarankan Jokowi agar membagi waktu kerjanya menjadi dua bagian. Pagi hingga sore, kata Andrinof, difokuskan untuk tugasnya sebagai gubernur, sedangkan malam hari untuk tugasnya sebagai capres.

Menurut Andrinof, sejauh ini Jokowi sudah mengatur jadwalnya dengan cukup baik. Pertemuan dengan Dubes Malaysia Mahatir Mohamad kemarin, misalnya, kata Andrinof, sudah tepat karena berlangsung pada sore menjelang malam.

"Asal jadwal diatur dengan baik, saya rasa tidak akan ada masalah. Jokowi tak bisa fokus pada satu hal saja. Dia harus bisa mengangani kedua tugasnya itu,"ujar Andrinof.

Hal senada diungkapkan oleh pengamat politik Ari Dwipayanan. Ia berkata bahwa Jokowi harus bisa mengatur waktu karena baik tugas sebagai capres maupun sebagai gubernur sama pentingnya

"Dua-duanya harus jalan. Kalau bisa, yang tugas politik, kerjakan malam hari atau akhir pekan. Kalau mendesak, ya ambil cuti," ujarnya. Menurut Ari sendiri, Jokowi sudah cukup konsisten dalam menjalankan tugasnya sebagai capres maupun gubernur.

Kemarin sore, sejumlah wartawan menunggu Jokowi di depan pintu Balai Kota. Jokowi keluar untuk menuju mobilnya yang sudah terparkir di depan Balai Kota. Baru ditanya satu pernyataan terkait bangku besi di taman yang kerap dicuri, Jokowi menjawab sekenanya.

"Kalau itu kan sudah lama, sekarang kan.....," belum selesai Jokowi bicara, tiba-tiba dia kembali berbalik masuk ke ruang kerjanya. "Bapak mau ngapain dulu, Pak?" tanya sejumlah wartawan, tapi Jokowi tetap ngeloyor.

Sebelum berangkat ke Blok G Tanah Abang untuk meresmikan food court pun, Jokowi menunjukkan gelagat hampir serupa. Para awak media memberondongnya dengan sejumlah pertanyaan terkait Jakarta. Namun, dia hanya mendengarkan satu per satu pertanyaan tanpa menjawabnya.

Bahkan, Jokowi sempat sedikit menutupi mulutnya dengan jarinya. "Kamu apa? Kamu? Kamu?" kata dia sambil menunjuk satu per satu wartawan yang bertanya, seolah serius akan menjawab. Di antaranya, ada yang bertanya soal duplikasi anggaran Dinas Pendidikan, proyek monorel, pelaksanaan Ujian Nasional hari ini dan pencurian besi bangku taman.

Namun, Jokowi malah melangkah hendak ke mobil tanpa menjawab. Kembali diberondong pertanyaan, dia hanya mengusap wajahnya sambil tampak mengembuskan nafasnya. Dia kembali melangkah menuju mobilnya. Jokowi baru bisa ditanyai seusai meresmikan food court Blok G Tanah Abang.

ISTMAN MP | NINIS CHAIRUNNISA

Topik terhangat:
Pemilu 2014 | Jokowi | Pesawat Kepresidenan | MH370 | Prabowo


Berita terpopuler:
Siswa TK Internasional Diduga Alami Pelecehan
Jokowi dalam Soal Ujian, Pemerintah: Tak Disengaja
Konvensi Demokrat Sudah Antiklimaks

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

8 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

8 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

8 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

8 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

9 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

9 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

9 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

10 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

12 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

13 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya