TEMPO.CO, Bogor - Banyak pengendara yang tidak sabar saat terjebak kemacetan menuju kawasan Puncak setiap akhir pekan dan liburan panjang. Kondisi ini mengakibatkan munculnya jasa penunjuk jalur alternatif menuju Puncak atau biasa disebut joki "jalan tikus" Puncak.
Untuk mendapatkan jasa penunjuk arah jalur alternatif menuju kawasan Puncak ini, pengemudi tak hanya harus mengeluarkan uang yang banyak, namun juga wajib ekstra berhati-hati. Alasannya, dua jalan yang selalu dijadikan jalur alternatif ini memiliki ruas yang sempit serta terdapat tanjakan dan turunan berkelok yang cukup curam.
Rahmat, 35 tahun, pengojek asal Pandansari yang nyambi menjadi joki jalur alternatif menuju Puncak mengatakan ada dua "jalan tikus" untuk mencapai Puncak jika arus lalu lintas macet total atau polisi sedang memberlakukan kebijakan jalan satu arah. "Kesempatan kami untuk mendapatkan keuntungan yang cukup besar jika sedang macet parah saat musim libur panjang," katanya saat ditemui di sekitar SPBU Gerbang Tol Ciawi, Jumat, 18 April 2014.
Salah satu jalur alternatif tersebut dapat ditempuh melalui jalan selepas gerbang Jalan Tol Ciawi, tepatnya di depan SPBU Tol Ciawi, lalu masuk ke rute Pandansari-Citengkorak, kemudian keluar di Pasir Angin atau lampu merah pertigaan Gadog (Danamon). Panjang rute ini 5 kilometer. "Untuk jalur ini, biasanya kami meminta Rp 100 ribu karena jalurnya pendek," katanya.
Menurut Rahmat, jika pengemudi ingin menembus kemacetan jalur Puncak lebih jauh, mereka menawarkan jasa tambahan melalui rute Ciawi-Bendungan. Jalur sepanjang 12 kilometer itu ditempuh para pengendara yang keluar dari pintu Jalan Tol Ciawi.
Kondisi jalur alternatif Ciawi-Bendungan sempit dan berkelok. Dengan melewati jalur ini, pengendara bisa keluar di kawasan Pasar Cisarua dan pintu gerbang Taman Safari. Adapun arus lalu lintas di kawasan Megamendung relatif lancar. "Kalau rute itu lumayan panjang, makanya para joki yang sebagian besar tukang ojek memasang tarif Rp 300 ribu," katanya.
Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Muhammad Chaniago tidak menganjurkan pengendara melintasi jalur alternatif ini. "Jalannya berkelok dan curam karena melintasi jalan perkampungan warga. Jika tak terbiasa sangat rawan kecelakaan," katanya.
Chaniago mengatakan pihaknya sudah beberapa kali berkoordinasi dengan jajajaran kepolisian sektor setempat untuk menertibkan joki-joki "jalan tikus" tersebut karena dianggap membahayakan pengemudi. "Kami sudah mengimbau agar pengemudi tidak menggunakan jasa mereka," katanya.
M SIDIK PERMANA
Topik terhangat:
Pelecehan Siswa JIS | Pemilu 2014 | Jokowi | Prabowo
Berita terpopuler:
Trik Membujuk Korban Pelecehan TK JIS
Dikonfirmasi Soal Nepotisme, Gubernur Ucapkan Kata Kotor
Kamis Putih, Paus Fransiskus Basuh Kaki Pria Muslim
Berita terkait
Jalur Puncak Ditutup, Pemudik Diarahkan ke Jalur Alternatif Jonggol dan Sukabumi
21 hari lalu
Kemacetan masih terjadi di jalur nasional kawasan Puncak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada H+1 Lebaran Idulfitri 1445 Hijriyah, Minggu 14 April 2024. Akibatnya, arus kendaraan dari arah Cianjur menuju Bogor ditutup imbas pemberlakuan sistem satu arah (one way).
Baca SelengkapnyaArus Balik Lebaran, Arah Cianjur-Puncak Macet hingga 3 Kilometer
22 hari lalu
Anjar menyebutkan, jajarannya terus berkoordinasi dengan Polres Bogor untuk dapat mengurangi kepadatan arus balik kendaraan dari arah Cianjur.
Baca SelengkapnyaJalur Puncak Arah Jakarta Macet, Pengendara Terjebak hingga 5 Jam
22 hari lalu
Proses pencairan arus kendaraan di kawasan wisata Puncak tengah dilakukan untuk arus kendaraan dari arah Cianjur menuju Bogor atau Jakarta.
Baca SelengkapnyaH+3 Lebaran Jumlah Kendaraan di Jalur Puncak Meningkat Drastis
22 hari lalu
Sabtu pagi tadi, jumlah kendaraan yang melintasi jalur puncak, Bogor, Jawa Barat, sudah mencapai 23 ribu
Baca SelengkapnyaBelum Ada Tersangka Penyebab Kecelakaan Maut di Jalur Puncak Cisarua
25 Januari 2024
Polisi masih olah TKP di lokasi kecelakaan beruntun di Jalur Puncak, Cisarua, menggunakan alat Traffic Acciden Analityc.
Baca SelengkapnyaTabrakan Beruntun Terjadi di Jalur Puncak Bogor, 14 Orang Luka-luka
23 Januari 2024
Terjadi tabrakan beruntun yang melibatkan sekitar lima kendaraan di Jalur Puncak, Bogor, pada Selasa, 23 Januari 2024
Baca SelengkapnyaTabrakan Beruntun di Jalur Puncak Disebabkan Truk Boks Hilang Kendali, 1 Korban Dievakuasi dari Bawah Truk
23 Januari 2024
Ada tiga anak di antara 8 penumpang minibus yang turut jadi korban dalam tabrakan beruntun di Puncak itu.
Baca SelengkapnyaKecelakaan Beruntun di Jalur Puncak Cisarua Melibatkan 9 Kendaraan, 2 di Antaranya Truk Boks
23 Januari 2024
Dugaan awal kecelakaan di Jalur Puncak itu disebabkan truk boks bermuatan air kemasan mengalami rem blong.
Baca SelengkapnyaKecelakaan Tabrakan Beruntun di Jalur Puncak, Truk Box Seruduk Rumah Makan
23 Januari 2024
Rumah Sakit Goenawan Partiwidigdo (RSPG) Cisarua telah menerima 15 korban kecelakaan beruntun itu, yang langsung ditangani di IGD.
Baca SelengkapnyaMasuk 2024, Ganjil Genap di Puncak Bogor Tetap Berlaku
6 Januari 2024
Polres Bogor tetap memberlakukan sistem ganjil genap untuk setiap kendaraan yang melintas di daerah puncak.
Baca Selengkapnya