Wawancara Khusus JIS, Kami Bhineka Tunggal Ika

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 27 April 2014 06:39 WIB

Kepala Sekolah JIS Timothy Carr. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Jakarta International School pada mulanya adalah sekolah khusus bagi para ekspatriat. Berdiri pada 1951, awalnya sekolah ini bernama Joint Embassy School (JES). Saat itu hanya ada 5 orang siswa yang orang tuanya bekerja di kantor perwakilan PBB di Indonesia. (Baca: Wawancara Khusus Kepala JIS: Kasus Ini Amat Berat)

Namun kini siswa JIS beragam. Selain menerima siswa berkewarganegaraan asing, sekolah itu juga menerima siswa lokal. Dalam wawancara khusus dengan wartawan Tempo, Anggrita Desyani dan Praga Utama pada Jumat, 25 April 2014, Kepala JIS, Timothy Carr mengungkapkan metode belajar yang mereka terapkan. (Baca: Wawancara Khusus JIS Soal Guru dan Buron Pedofil)

Berikut petikan wawancara yang berlangsung di ruang rapat lantai tiga, di sekolah seluas 16 hektare tersebut:

Sekolah Anda berisi murid-murid dari latar belakang berbeda, begitu pula dengan tenaga pengajar dan staf. Bagaimana mengelola itu semua?
Para murid di sini berasal dari 65 negara, sedangkan para guru berasal dari 25 negara. Sebetulnya, semua perbedaan itu sejalan dengan falsafah Indonesia, yakni Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Kami menerapkan prinsip dasar itu dan memandangnya sebagai kekuatan.

Sekolah ini merupakan simulasi kecil dari kehidupan di dunia, karena banyak sekali kebangsaan yang berbeda. Untuk menyelaraskan perbedaan pandangan, latar belakang, agama, dan budaya yang berbeda itu kami mengutamakan komunikasi, dan saling mempelajari, sehingga semua bisa berjalan baik.

Apa nilai-nilai yang ditanamkan di JIS?
Prinsip sekolah ini bukanlah menjadi yang terbaik di dunia, tapi kami ingin memberikan yang terbaik untuk dunia. Kami menanamkan sikap untuk saling peduli, menghargai, dan menyayangi pada siswa, sehingga setelah lulus mereka bisa bermanfaat buat orang lain.

Banyak alumni kami yang diterima di berbagai universitas terbaik dunia dan memiliki karir yang baik. Mereka juga memiliki jabatan berpengaruh dalam pekerjaannya.

ANGGRITA DESYANI | PRAGA UTAMA

Topik terhangat:
Hadi Poernomo | Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo


Berita terpopuler lainnya:
Jadi Cawapres, SBY: Mereka Mengolok Saya
Prabowo-Hatta Dideklarasikan di Grahadi Surabaya
Aceng Fikri ke Senayan, Menteri Linda Tercengang

Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

35 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

37 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

39 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

40 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

42 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

54 hari lalu

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

58 hari lalu

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

59 hari lalu

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

59 hari lalu

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

27 Februari 2024

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya