TEMPO.CO , Jakarta:Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Merry Hotma mengatakan seluruh pekerjaan di tubuh pemerintahan DKI Jakarta akan tetap berjalan lancar, meski Gubernur Joko Widodo cuti untuk berkampanye calon presiden sejak 18 Mei mendatang.
Merrey berkeyakinan, saat Jokowi cuti selama sebulan tidak akan ada surat keputusan strategis yang ditandatangani. "Semua pekerjaan sudah ada tupoksi (tugas pokok dan fungsi)-nya masing-masing. Dari dinas sampai lurah dan sekarang sedang berjalan," kata Merry kepada Tempo, Sabtu, 3 Mei 2014.
"Saya yakin gubernur tidak akan seceroboh itu. Tentu beliau harus menyelesaikan segala sesuatu yang sifatnya strategis sebelum cuti," ujar Merry. Segala sesuatu yang bersifat strategis, kata Merry, seperti lelang tender bus Transjakarta, surat keputusannya sudah turun, dan tinggal dilaksanakan sesuai wilayah kewenangan masing-masing.
Menurut dia, saat dinamika politik sedang memanas seperti saat ini, Jokowi tidak mengambil cuti pun akan diartikan lain. "Tergantung siapa yang menilai," kata dia.
Sebelumnya Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi mengatakan Jakarta sebagai Ibu Kota dengan sejumlah fungsi dari berbagai sektor tidak bisa ditinggal cuti oleh gubernurnya. Menurut Sanusi, ketimbang Gubernur Jokowi mengambil cuti dalam rangka pencapresannya, sebaiknya ia mengundurkan diri dari jabatannya.
"Jakarta itu ditinggal sejam dua jam bisa bermasalah. Wagub kan tidak diperbolehkan ambil keputusan strategis sebagai pelaksana tugas," kata Sanusi.
Jokowi akan mulai cuti dari tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta sejak 18 Mei 2014, atau saat proses pendaftaran calon presiden di Komisi Pemilihan Umum. (baca:
Maju Capres, Jokowi Mulai Cuti 18 Mei)
APRILIANI GITA FITRIA
Berita terkait
Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah
34 menit lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan
Baca SelengkapnyaJokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis
1 jam lalu
Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaFaisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili
1 jam lalu
Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan
1 jam lalu
Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.
Baca SelengkapnyaDitunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja
2 jam lalu
Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.
Baca SelengkapnyaJokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis
3 jam lalu
Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.
Baca SelengkapnyaDirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik
3 jam lalu
PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air
Baca SelengkapnyaJokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit
4 jam lalu
Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.
Baca SelengkapnyaJokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo
5 jam lalu
Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.
Baca SelengkapnyaLuhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?
6 jam lalu
Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?
Baca Selengkapnya