Diduga Dianiaya Senior, Siswa SD Tewas

Reporter

Editor

Ali Anwar

Minggu, 4 Mei 2014 16:40 WIB

Ekspresi sejumlah kerabat saat berdoa pada pemakaman Renggo Kadapi di TPU Kampung Asem, Halim, Jakarta Timur (04/05). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Renggo Khadafi, 11 tahun, siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Makasar 09, Jakarta Timur, meninggal Ahad, 4 Mei 2014, pukul 00.30 WIB, setelah dipukuli kakak kelasnya.

Tetangga korban, Sarah Maulidia, 21 tahun, menceritakan bahwa peristiwa itu terjadi pada Jumat, 2 Mei, saat jam istirahat sekolah pukul 10.00. Berdasarkan informasi yang dia peroleh dari beberapa pihak, Renggo yang berjalan dari ruang kelasnya ke kantin sekolah tidak sengaja menyenggol makanan milik seorang siswa kelas 6.

"Makanan itu sampai jatuh, tapi korban sudah minta maaf dan mengganti makanannya," kata Sarah kepada Tempo di rumah duka, Jalan Asri RT 10 RW 07, Kelurahan Halim Perdanakusuma, Makasar, Jakarta Timur, Ahad, 4 Mei 2014.

Namun ternyata kakak kelas Renggo itu masih kesal. "Mungkin pelaku masih marah, jadi dia ngadu ke teman-temannya dan langsung datang kembali ke kantin untuk memukuli korban," ujarnya.

Pelaku, kata dia, memukul dan menonjok perut Renggo. "Pelaku juga menyumpal mulut korban dengan gagang sapu hingga pendarahan," kata Sarah.

Renggo kemudian dibawa pihak sekolah ke Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur. Namun nyawa Renggo tak dapat diselamatkan. "Keluarga enggak mau melapor polisi, jadi jenazahnya enggak divisum dan langsung dibawa pulang," ujarnya.

Sarah tidak mengetahui pasti alasan keluarga Renggo untuk tidak membawa kasus ini ke ranah hukum. "Mereka bilangnya mau diselesaikan secara kekeluargaan saja, enggak mau panjang sampai polisi."

Jenazah Renggo telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Kampung Asem, Makasar, Jakarta Timur.

AFRILIA SURYANIS

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

5 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

6 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

18 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

1 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

3 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

3 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya