TEMPO.CO, Jakarta - Renggo Khadafi, 11 tahun, siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Makasar 09, Jakarta Timur, meninggal Ahad, 4 Mei 2014, pukul 00.30 WIB, setelah dipukuli kakak kelasnya.
Tetangga korban, Sarah Maulidia, 21 tahun, menceritakan bahwa peristiwa itu terjadi pada Jumat, 2 Mei, saat jam istirahat sekolah pukul 10.00. Berdasarkan informasi yang dia peroleh dari beberapa pihak, Renggo yang berjalan dari ruang kelasnya ke kantin sekolah tidak sengaja menyenggol makanan milik seorang siswa kelas 6.
"Makanan itu sampai jatuh, tapi korban sudah minta maaf dan mengganti makanannya," kata Sarah kepada Tempo di rumah duka, Jalan Asri RT 10 RW 07, Kelurahan Halim Perdanakusuma, Makasar, Jakarta Timur, Ahad, 4 Mei 2014.
Namun ternyata kakak kelas Renggo itu masih kesal. "Mungkin pelaku masih marah, jadi dia ngadu ke teman-temannya dan langsung datang kembali ke kantin untuk memukuli korban," ujarnya.
Pelaku, kata dia, memukul dan menonjok perut Renggo. "Pelaku juga menyumpal mulut korban dengan gagang sapu hingga pendarahan," kata Sarah.
Renggo kemudian dibawa pihak sekolah ke Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur. Namun nyawa Renggo tak dapat diselamatkan. "Keluarga enggak mau melapor polisi, jadi jenazahnya enggak divisum dan langsung dibawa pulang," ujarnya.
Sarah tidak mengetahui pasti alasan keluarga Renggo untuk tidak membawa kasus ini ke ranah hukum. "Mereka bilangnya mau diselesaikan secara kekeluargaan saja, enggak mau panjang sampai polisi."
Jenazah Renggo telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Kampung Asem, Makasar, Jakarta Timur.
AFRILIA SURYANIS
Berita terkait
Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech
5 jam lalu
Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.
Baca SelengkapnyaTPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya
6 jam lalu
Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.
Baca SelengkapnyaCara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita
18 jam lalu
Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk
Baca SelengkapnyaSyarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya
1 hari lalu
Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.
Baca SelengkapnyaAmnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware
1 hari lalu
Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM
Baca SelengkapnyaInvestigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia
1 hari lalu
Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSoal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan
2 hari lalu
Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.
Baca SelengkapnyaKata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan
2 hari lalu
Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.
Baca SelengkapnyaKorlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap
3 hari lalu
Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.
Baca SelengkapnyaKorlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri
3 hari lalu
Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.
Baca Selengkapnya