TEMPO Interaktif, Jakarta: Isa Karmisa, Deputi IV Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan Sumber Institusi pada Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), menyatakan, belum mendapat laporan adanya temuan limbah B3 pada tiga pelabuhan peti kemas di Jakarta Utara. Diduga temuan limbah B3 ini terkait erat dengan limbah sejenis yang masuk sekitar tujuh bulan lalu di Batam. "Saya belum terima laporannya," ujarnya saat dihubungi Tempo melalui telepon, Jumat (11/3). Biarpun demikian, Isa menyatakan akan memverifikasi laporan ini pada staf terkait di jajarannya. "Kalau benar, akan kami tindak lanjuti," ujar Isa.Sebelumnya diberitakan, Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jakarta Utara Supardiyo menerima laporan adanya limbah bahan beracun berbahaya (B3) yang masuk ke perairan Jakarta. Menurut Supardiyo, limbah-limbah in masuk lewat tiga pelabuhan peti kemas di Jakarta Utara.Supardiyo menduga, kiriman limbah B3 ini terkait dengan kasus serupa yang terjadi di Batam sekitar 7 bulan lalu. Pasalnya, dokumen manifes pengiriman barang menyebut kontainer berisi pupuk. "Mirip dengan modus kasus limbah B3 yang terjadi di Batam," ujarnya. Isa menyatakan, bila nantinya informasi mengenai keberadaan limbah B3 ini benar, pihaknya akan menerjunkan staf terkait untuk melakukan investigasi. "Bila terbukti, segera di reekspor seperti yang dilakukan di Batam," ujarnya. Rinaldi D Gultom-Tempo