Kronologi Warga Ditabrak Mobil Wali Kota Depok

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 20 Mei 2014 16:13 WIB

Sejumlah anggota Kopassus menyambut kehadiran Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail dalam peringatan HUT Kopassus ke 61 di Gedung Komando, Markas Besar Kopassus, Cijantung, Jakarta, (16/04). Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Mobil dinas Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail menabrak seorang pengendara sepeda motor pada Senin, 12 Mei 2014. Tasman Rosyid, 44 tahun, seorang mandor bangunan, kini masih terbaring di rumahnya karena luka yang dialaminya akibat kecelakaan itu.

"Masih sakit semua, tapi sudah bisa jalan sedikit-sedikit," kata Tasman ketika ditemui Tempo di rumahnya, Gang Rukun III Nomor 57 RT 3 RW 22, Kampung Sidamukti, Cilodong, Depok, Selasa, 20 Mei 2014.

Tasman mengisahkan kecelakaan yang menimpanya sepekan lalu itu. Menurut dia, peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Sawangan, tepatnya di sekitar simpang Kodim, Mampang. "Saat itu saya lihat ada motor gede dengan suara sirene. Kirain motor itu sendiri," ujarnya.

Tasman yang mengira sepeda motor itu hanya melaju sendiri tetap mengendarai sepeda motornya seperti biasa. Saat sepeda motor itu melewatinya, Tasman hendak menyalip angkutan kota yang berhenti di depannya lewat kanan jalan. Ketika ia menyalip, tiba-tiba saja mobil yang ditumpangi Wali Kota itu menabrak knalpot sepeda motornya hingga terjatuh. "Saya terpental ke kanan, motor di bawah bumper mobil," katanya.

Ayah tiga anak ini mengaku tidak sadar ketika dirinya tiba-tiba terpental dari sepeda motor. "Spontan saja," katanya. Namun dia mengaku sangat sadar ketika ditabrak. Dia langsung berdiri kembali dan berjalan pincang ke sisi jalan. "Di situ saya merasa sakit saja, kaki pincang."

Sepeda motor Tasman kemudian ditarik oleh warga dari jalan. Setelah berhenti sesaat, mobil yang ditumpangi Nur Mahmudi itu kembali melaju. Tasman mengaku tidak tahu apakah Wali Kota saat itu ke luar mobil atau tidak. "Tapi saya hanya dengar ada orang yang bilang itu mobil Wali Kota."

Seorang anggota patroli pengawal yang diketahui bernama Ari kemudian memeriksa kondisi Tasman. Saat itu Tasman tak merasakan sakit pada tubuhnya. "Memang enggak ada apa-apa pas jatuh," katanya.

Namun sesampai di rumah, dia merasakan sakit pada sekujur tubuhnya. Setelah itu Tasman memutuskan ke rumah sakit. "Hasil rontgen menyatakan dua jari kaki patah, kalau tulang rusuk tidak."

Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Depok Komisaris Kristanto Yoga membenarkan peristiwa itu. Saat itu iring-iringan Wali Kota melintas dari arah utara menuju selatan. Dengan urutan, pengawal di bagian depan, kemudian kendaraan yang ditumpangi Wali Kota, lalu di belakangnya ada kendaraan Dinas Perhubungan. "Itu rangkaian resmi, dan sudah ada sirene," katanya.

ILHAM TIRTA

Berita Terpopuler:
Aburizal Terima Tawaran Menteri Utama dari Prabowo
Merchandise Beracun Piala Dunia Ada di Indonesia
20 Siswa SMA dengan Nilai Ujian Nasional Tertinggi
Pengamat: Hanya Dua Poros Capres, Jokowi Untung







Berita terkait

Persilakan Kaesang dari Solo Maju Pilkada Depok, Elit Gerindra: Dulu Juga Ada dari Kediri

20 Juni 2023

Persilakan Kaesang dari Solo Maju Pilkada Depok, Elit Gerindra: Dulu Juga Ada dari Kediri

Ketua Dewan Penasihat DPC Partai Gerindra Depok Nuroji menyatakan partainya masih fokus pada pilpres dan menganggap dukungan buat Kaesang hanya gimik

Baca Selengkapnya

PKS Digdaya di Depok, Yusfitriadi: PDI Perjuangan Butuh Sosok seperti Kaesang Jokowi

30 Maret 2023

PKS Digdaya di Depok, Yusfitriadi: PDI Perjuangan Butuh Sosok seperti Kaesang Jokowi

Untuk menghentikan kedigdayaan PKS di Depok, PDI Perjuangan butuh sosok seperti Kaesang Pangarep

Baca Selengkapnya

Alasan GP Center Dukung Kaesang ke Pilkada Depok, Mirip PKS Tarik Nur Mahmudi Ismail

29 Maret 2023

Alasan GP Center Dukung Kaesang ke Pilkada Depok, Mirip PKS Tarik Nur Mahmudi Ismail

Ketua Harian DPP GP Center Thomas Djunianto, menyatakan pihaknya mengirim postingan mendukung Kaesang Pangarep di Pilkada Depok 2024.

Baca Selengkapnya

Para Koruptor Ini Mendadak Sakit Setelah Dicokok KPK: Lukas Enembe sampai Setya Novanto

13 Januari 2023

Para Koruptor Ini Mendadak Sakit Setelah Dicokok KPK: Lukas Enembe sampai Setya Novanto

Lukas Enembe tampil dengan kursi roda setalah KPK tetapkan tersangka. Sebelumnya, beberapa koruptor mendadak sakit usai dicokok KPK, ada Setya Novanto

Baca Selengkapnya

Polisi Kirim Balik Berkas Korupsi Nur Mahmudi Ismail ke Jaksa

22 Oktober 2018

Polisi Kirim Balik Berkas Korupsi Nur Mahmudi Ismail ke Jaksa

Masa pencekalan terhadap Nur Mahmudi Ismail telah diperpanjang enam bulan.

Baca Selengkapnya

Polisi Melengkapi Berkas Korupsi Nur Mahmudi Ismail dari Kejari

11 Oktober 2018

Polisi Melengkapi Berkas Korupsi Nur Mahmudi Ismail dari Kejari

Kasubbag Humas Polresta Depok Ajun Komisaris Firdaus akan segera melengkapi berkas perkara dugaan korupsi bekas Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail.

Baca Selengkapnya

Jaksa Minta Polisi Lengkapi Berkas Pemeriksaan Nur Mahmudi Ismail

9 Oktober 2018

Jaksa Minta Polisi Lengkapi Berkas Pemeriksaan Nur Mahmudi Ismail

Jaksa telah mengembalikan berkas pemeriksaan Nur Mahmudi Ismail ke polisi sejak pekan lalu. Alasannya ...

Baca Selengkapnya

Berkas Pemeriksaan Nur Mahmudi Ismail Diserahkan ke Kejaksaan

24 September 2018

Berkas Pemeriksaan Nur Mahmudi Ismail Diserahkan ke Kejaksaan

Polisi telah merampungkan pemeriksaan terhadap Nur Mahmudi Ismail terkait dugaan korupsi proyek pelebaran Jalan Nangka, Cimanggis, Kota Depok.

Baca Selengkapnya

Korupsi Jalan Nangka, Nur Mahmudi Ismail Bantah Bantu Perizinan

14 September 2018

Korupsi Jalan Nangka, Nur Mahmudi Ismail Bantah Bantu Perizinan

Kuasa hukum tersangka korupsi Jalan Nangka Nur Mahmudi Ismail membantah penyidik menanyakan kejanggalan perizinan pembangunan terhadap Cempaka Group

Baca Selengkapnya

Tersangka Korupsi, Nur Mahmudi Ismail Dicecar 64 Pertanyaan

14 September 2018

Tersangka Korupsi, Nur Mahmudi Ismail Dicecar 64 Pertanyaan

Nur Mahmudi Ismail menjalani pemeriksaan di Polres Kota Depok, Kamis pagi hingga malam, 13 September 2018. Begitu keluar wajahnya pucat.

Baca Selengkapnya