TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia meminta kepolisian melakukan uji medis terhadap guru-guru Jakarta International School (JIS), termasuk kepala sekolahnya, Timothy Carr. Alasannya, ada korban kedua yang mengaku sebagai korban kekerasan seksual yang tidak dilakukan petugas kebersihan. (Baca: Pelaku Pelecehan Seksual JIS Pasangan Sodomi)
Komisioner KPAI, Susanto, mengatakan korban kedua itu telah melapor ke KPAI ihwal peristiwa yang dialaminya. Laporan itu dibuat setelah kasus kekerasan seksual yang dilakukan petugas kebersihan JIS mencuat. "Dia bilang pelakunya bule berambut pirang," kata Susanto saat dihubungi Tempo, Selasa, 27 Mei 2014. (Baca: Diduga Ada Geng Pedofil di JIS)
Korban berjenis kelamin pria itu tidak secara eksplisit menunjuk pelaku kekerasan seksual terhadap dia. Saat ditanya oleh KPAI, dia pun enggan menyebutkan nama. Dia hanya memberi gambaran umum.
Namun korban kedua ini hanya melapor kepada KPAI. Orang tua korban kedua enggan melaporkan peristiwa itu ke polisi. Alasannya, orang tua tidak yakin kepolisian Indonesia bisa memproses kasus yang dialami anaknya sebagaimana mestinya. Dari laporan orang tua itulah KPAI melaporkan kasus ini ke Bareskrim Mabes Polri.
Belakangan, kata Susanto, Mabes Polri melimpahkan kasus korban kedua ini ke Polda Metro Jaya. Alasannya, agar penanganan kasus korban kedua bisa dilakukan di bawah satu atap dengan kasus korban pertama. "Jadi sebetulnya tidak ada alasan Polda untuk tidak melakukan uji medis, karena ini untuk memastikan apakah ada pelaku lain di luar petugas cleaning service," kata Susanto.
Sebelumnya, kuasa hukum JIS, Harry Pontoh, mengatakan guru dan Kepala JIS bersedia diperiksa jika memang ada indikasi terlibat dalam kasus kekerasan seksual. Pemeriksaan tanpa indikasi, kata dia, berpotensi melanggar hak asasi manusia. (Baca: KPAI: Kepala Sekolah JIS Terduga Pedofil, Pengacara Bantah Kepala JIS Pedofil)
Pendapat pihak JIS itu dibantah Susanto. Menurut dia, Tim Carr harus diperiksa karena dia adalah Kepala JIS. Sebagai orang yang bertanggung jawab dalam manajemen dan mengendalikan pengelolaan JIS, Tim Carr dianggap tahu banyak soal beragam kejadian di dalam sekolah tersebut. "Siapa pun tidak boleh merasa kebal hukum," kata Susanto.
Apalagi, Susanto melanjutkan, sebagai seorang pengajar di institusi pendidikan, Tim Carr dan para guru punya tanggung jawab moral untuk ikut mengungkap kasus kekerasan seksual di JIS secara terang benderang.
AMIRULLAH
Berita terkait
10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi
35 hari lalu
Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.
Baca SelengkapnyaTanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya
37 hari lalu
Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set
39 hari lalu
Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.
Baca SelengkapnyaFakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang
40 hari lalu
Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.
Baca SelengkapnyaKilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual
42 hari lalu
KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaDugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi
54 hari lalu
Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan
Baca SelengkapnyaDugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti
58 hari lalu
Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan
Baca SelengkapnyaDatangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual
59 hari lalu
Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik
59 hari lalu
Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.
Baca SelengkapnyaYayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan
27 Februari 2024
Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual
Baca Selengkapnya