Malam Ini Jokowi Pindah ke Jalan Sukabumi  

Reporter

Minggu, 1 Juni 2014 22:05 WIB

Gubernur DKI Jakqrta Joko Widodo usai mengikuti istighosah dalam rangka haul ke 43 tahun Perguruan Tinggi Ilmu Quran di Monas, Jakarta, (09/03). Dalam sambutanya Jokowi mengajak warga untuk terus berdoa dan berzikir agar Indonesia mendapat pemimpin yang baik. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Joko Widodo resmi nonaktif sebagai Gubernur DKI Jakarta mulai hari ini, Ahad, 1 Juni 2014. Pelaksana tugas sementara Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri Heru Budi Hartono mengatakan Jokowi menanggalkan semua fasilitasnya, termasuk rumah dinas di Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat. "Malam ini pindahannya," kata dia, Ahad, 1 Juni 2014.

Menurut dia, rumah baru mantan Wali Kota Solo itu berada di Jalan Sukabumi, Menteng, Jakarta Pusat. "Beliau nyari sendiri dan enggak dibantu sama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta," ucapnya. Jokowi menyewa rumah tersebut selama menjadi calon presiden.

Menurut Heru, Jokowi sendiri sudah membereskan semua barang pribadi miliknya sejak Sabtu, 31 Mei 2014. Selama ditinggal Jokowi, menurut dia, rumah dinas dibiarkan kosong. Rumah dinas bakal tetap dijaga oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Kepolisian Sektor Menteng dan Kodim Menteng.

Selain rumah, menurut Heru, Jokowi juga wajib meninggalkan fasilitas lain seperti keamanan dan voojrider dari Dinas Perhubungan. "Tidak ada fasilitas negara yang digunakan. Pengamanan, voojrider, diambil Polda Metro Jaya. Untuk kendaraan menggunakan kendaraan pribadi," katanya.

Seperti diketahui, Jokowi nonaktif sementara dari jabatannya sesuai Keputusan Presiden (Keppres) yang terbit tanggal 31 Mei 2014. Dalam Keppres itu disebutkan bahwa pemberhentian sementara Jokowi akan dimulai pada 1 Juni 2014 hingga penetapan presiden dan wakil presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum.

Jokowi mengajukan nonaktif sementara karena ingin konsentrasi dalam pemilihan presiden 9 Juli 2014 mendatang. Dalam kontes pemilihan presiden, Jokowi berpasangan dengan Jusuf Kalla yang diusung Partai Demokrasi Indonesia (Perjuangan) dan koalisinya. (Baca juga: 3 Hal Tak Bisa Dilakukan Ahok sebagai Plt Gubernur)

ERWAN HERMAWAN


Berita Lainnya:
Amien Rais Sebut Prabowo Anak Ideologis Soekarno
Hatta Paparkan Visi Ekonomi pada Kader Demokrat
3 Hal Tak Bisa Dilakukan Ahok sebagai Plt Gubernur
Tim Sukses Sebut Korban Lapindo Dukung Prabowo

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

8 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

9 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

9 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

11 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

11 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

13 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

17 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

17 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

19 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

19 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya