Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) (kanan) pada peluncuran bus gandeng Scania Euro 6 berbahan bakar gas di Silang Monas Jakarta (08/05). TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kedatangan Presiden Direktur Ortus Holdings Edward Soeryadjaya di kantornya, Rabu, 4 Juni 2014. Namun Ahok mengaku mereka tak sempat membicarakan apa-apa. "Dia datang tidak pakai jadwal dan datang tiba-tiba," kata Ahok di Balai Kota.
Edward datang sekitar pukul 15.00 WIB ke ruangan Ahok. Namun, tak sampai 30 menit, Edward keluar dengan langkah terburu-buru. Dia pun tak bersedia memberikan keterangan kepada awak media yang menunggunya.
"Lu kenal gue kenapa enggak ngomong baik-baik," kata Ahok menirukan ucapan Edward dalam pertemuan singkatnya itu. "Nah, lu juga ngomong-ngomong di Kompasiana dan iklan di media." Hal yang disampaikan Ahok ini merujuk pada PT JM yang sempat mengikuti diskusi Kompasiana pada 24 Mei 2014 lalu. Dalam kegiatan tersebut, PT JM sempat mengeluhkan mengenai sejumlah pernyataan Ahok di media yang mengatakan bahwa proyek yang mereka jalankan tak layak bisnis.
Terkait dengan hal tersebut, Ahok hanya menyampaikan agar segala persyaratan bisa dipenuhi jika proyek monorel ini bisa berlanjut. "Saya bilang, kan, kita ngomong baik-baik saja. Yang penting Anda memenuhi syarat," kata Ahok. "Saya enggak ada masalah sama kamu, kok. Saya enggak ada masalah dengan PT JM. Hanya, saya disumpah untuk mengamankan Jakarta, itu saja."
Dalam perjanjian kerja sama baru yang masih dibahas oleh Pemerintah Provinsi DKI bersama PT JM, perusahaan tersebut memang ingin mengembangkan properti (area komersial) di atas depo dan stasiun monorel. Hal ini dimaksudkan sebagai skema bisnis agar perusahaan bisa kembali modal dan harga tiket monorel lebih murah. Namun, yang dipersoalkan Ahok, PT JM tak bersedia memberi jaminan investasi sebesar 5 persen dan menginginkan hanya 1 persen. Ahok khawatir proyek akan mangkrak lagi dengan pendanaan dan jaminan yang tak jelas.
Proyek monorel yang sedang dikerjakan PT JM ini sempat mangkrak lebih dari lima tahun. Proyek ini baru dilanjutkan kembali pada 2013 setelah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo melakukan ground breaking.
