TEMPO.CO, Bogor - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto resah banyaknya tumpukan sampah di sejumlah lokasi tempat pembuangan sampah yang ada di Kota Bogor bukan hanya berasal dari masyarakat Kota Bogor. Namun banyak yang diselundupkan oleh masyarakat luar Bogor.
"Saya mendapat laporan dari masyarakat dan kepala dinas terkait dengan banyaknya sampah dari luar yang dibuang di TPS (tempat pembuangan sampah) Kota Bogor, yang dilakukan pada malam hari," kata Bima.
Dengan adanya laporan tersebut, kata Bima Arya, pihaknya akan melakukan penelusuran. "Intinya, mereka membuang sampah menggunakan plastik-plastik. Saya akan memastikan kebenaran informasi tersebut," katanya.
Bima Arya mengatakan hingga saat ini sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga dan pasar tradisional dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Memorandum of understanding (Mou) pengelolaan sampah dengan Kabupaten Bogor akan berakhir pada 31 Desember 2015. (Baca: Hari Pertama, Bima Arya Rapat di Bus Pariwisata)
"Kota Bogor belum ada pilihan lain untuk pembuangan sampah, kecuali TPA Galuga. Pasalnya, rencana TPA Kayumanis, Kota Bogor, ditolak warga. Sedangkan TPA Nambo, Kabupaten Bogor, belum jelas kapan akan dioperasikan," ujarnya. (Baca: Pemkot Bogor Percepat Pembangunan TPA Kayumanis)
Bima Arya mengatakan, untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya berharap ada metode baru yang berbasis teknologi untuk pengelolaan sampah di Kota Bogor, atau pengelolaan sampah yang berbasis masyarakat. "Sempat ada pihak swasta dari Tanggerang yang ingin bekerja sama dengan Pemkot Bogor untuk mengelola sampah dengan alat yang menggunakan tenaga listrik," katanya.
Dalam teknologi tersebut, sampah-sampah dibakar dan menghasilkan abu. Akan tetapi, setelah pihaknya mengunjungi dan mendengar presentasi dari pihak ketiga tersebut, ternyata kapasitas pengelolaannya berskala kecil. "Pembakaran sampahnya hanya sebanyak tiga mobil pikap, sementara yang kita perlukan pengelolaan yang berskala massal atau besar," katanya.
Kepala Bidang Kebersihan Dinas Kebersihan Pertamanan Kota Bogor Uju Juyono mengatakan volume sampah di Kota Bogor mencapai 2.484 meter kubik per harinya. Adapun Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Galuga masih jadi andalan pembuangan sampah untuk warga Kota Bogor.
M. SIDIK PERMNA
Berita terkait
Kota Bogor Uji Coba Penggunaan Angkutan Listrik
34 hari lalu
Ada 30 titik pemberhentian yang diujicobakan pada 4 April 2024.
Baca SelengkapnyaTanam Padi Nutri Zinc untuk Penanganan Stunting Kota Bogor
34 hari lalu
Juga sebagai upaya mengetaskan kemiskinan.
Baca SelengkapnyaSampah Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024 Mencapai 130 Ton, Tertinggi Sejak Pandemi
1 Januari 2024
Jumlah sampah malam tahun baru 2024 ini adalah yang terbanyak sejak DKI Jakarta melewati masa pandemi.
Baca SelengkapnyaRDF Rorotan Senilai Rp 1,3 Triliun Bakal Dibangun Awal Maret 2024, Olah Sampah Jakarta
20 November 2023
Proyek RDF Rorotan akan dibangun di atas lahan seluas 7,8 hektar.
Baca SelengkapnyaSekda DKI Bakal Sisir APBD untuk Bangun RDF Plant di Rorotan
22 Agustus 2023
Pemprov DKI berencana nangun tempat pengolahan sampah menjadi bahan bakar atau Refuse Derived Fuel (RDF) untuk atasi masalah sampah Jakarta.
Baca SelengkapnyaJokowi Sempat Turun Tangan agar Proyek ITF Sunter Berjalan, Kini Disetop Heru Budi
27 Juni 2023
Pj Gubernur DKI Heru Budi memutuskan menyetop pembangunan ITF Sunter, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaGandeng PLN, Heru Budi Mau Sampah Jakarta Diolah jadi Pembangkit Listrik
8 Juni 2023
Heru Budi Hartono mengatakan kerja sama pengolahan sampah dengan PLN merupakan langkah Pemprov DKI mengurangi pencemaran lingkungan.
Baca SelengkapnyaPemkot Bogor Perbaiki Jalan U-Turn Baranangsiang Mulai Besok, Jasa Marga Ingatkan Potensi Macet
19 Februari 2023
Jasa Marga meningingatkan potensi kemacetan di akses masuk Jalan Tol Jagorawi. Sebab, Pemkot Bogor akan memperbaiki jalan u-turn Baranangsiang.
Baca SelengkapnyaBima Arya Ingin Kembangkan Bogor Street Festival Cap Go Meh Masuk Kalender Event Indonesia
14 Januari 2023
Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat terus mengembangkan Bogor Street Festival (BSF) Cap Go Meh (CGM) sebagai kegiatan budaya yang menampung keberagaman.
Baca SelengkapnyaAlun-Alun Bogor Kumuh, Wakil Wali Kota Salahkan PKL: Mereka Ngeyel
5 Januari 2023
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menyebut para pedagang kaki lima (PKL) membuat kondisi alun-alun terkesan kumuh
Baca Selengkapnya