Pihak Keluarga Nilai Pemberitaan di Media Rugikan Adiguna

Reporter

Editor

Sabtu, 2 April 2005 14:59 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Pihak keluarga terdakwa pembunuhan Yohanes Brahman Haerudi Natong, Adiguna Sutowo, menilai pemberitaan media massa mengenai persidangan yang digelar Kamis (31/3) tidak seimbang. "Ketidakimbangan ini akan menggiring pemahaman dan opini masyarakat sehingga akan merugikan adik kami," ujar kakak ipar Adiguna, Yuliardi Suhendar, yang bertindak sebagai juru bicara dalam jumpa pers di Executive Club Hotel Hilton, Sabtu (2/4)siang.Pembentukan opini publik yang disebut Yuliardi tidak sama dengan fakta yang terungkap di pengadilan tersebut dianggapnya sebagai bentuk pengadilan oleh pers (trial by press. Untuk itu, pihak keluraga menghimbau media untuk membuat berita secara seimbang. "Sesuai fakta-fakta di pengadilan," ujar Yuliardi. Handara Sutowo, yang kakak kandung Adiguna dan istri Yuliardi, menambahkan, yang dilakukan media dapat diartikan sebagai pembunuhan karakter seseorang dalam hal ini adiknya. Namun, seperti yang disampaikan suaminya, pihak keluarga hanya menghimbau dibuatnya berita yang seimbang. "Tidak..tidak...," jawab Handara ketika ditanya apakah pihak keluarga akan menempuh jalur hukum misalnya dengan mensomasi media tertentu.Pengacara Adiguna yang mendampingi pihak keluarga dalam jumpa pers tersebut, Muhammad Assegaf, menjelaskan beberapa contoh pemberitaan yang disebut keluarga sebagai pemberitaan tidak seimbang. Menurutnya ada media yang memberi judul "4 Orang Saksi Melihat Langsung Terdakwa Adiguna Menembak". Namun ada media yang memberi judul beritanya "Hanya Satu Saksi Yang Melihat, Sementara Yang Lain Tidak". Kedua judul yang berbeda tersebut menurut Assegaf dibuat berdasarkan fakta yang sama yaitu persidangan pada Kamis (31/3).Assegaf menambahkan hampir semua media memfokuskan pada keterangan saksi yang melihat Adiguna menembak. "Padahal ada 1 kesaksian yang penuh misteri," jelasnya. Saksi yang dimaksudnya adalah Werna Saferna. "Orang panik logikanya bila diberi senjata akan langsung dibuang atau diserahkan petugas. Ini, rasa panik dipelihara sampai 5 hari," ungkap Assegaf tentang salah satu misteri yang dirasakannya.Keanehan lain yang diungkapkan Assegaf adalah tertulisnya satu butir peluru proyektil dari tubuh korban dalam daftar barang bukti dalam Berita Acara Penggeledahan di Hotel Hilton kamar no. 1564. "Padahal siapa yang mengeluarkan proyektil?, dimana?," tanyanya.Indriani Dyah S

Berita terkait

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

2 hari lalu

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

Polda Metro Jaya mendalami dugaan pembunuhan dalam kasus penemuan mayat dalam koper yang ditemukan di Bekasi.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

3 hari lalu

Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

Polda Metro Jaya mengungkap identitas mayat dalam koper yang ditemukan di semak belukar di Jalan Kalimalang, Desa Sukadanu, Cikarang Barat, Bekasi

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

3 hari lalu

Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

Polisi mengungkap kasus penemuan mayat wanita di dermaga Pulau Pari, Kepualuan Seribu, Jakarta

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

4 hari lalu

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

Para tersangka sepakat akan menjalankan rencana pembunuhan terhadap wanita itu saat malam takbiran.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

4 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya

Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

4 hari lalu

Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

Seorang tante membunuh keponakan yang berusia 7 tahun di Tangerang karena sakit hati ibu korban tak meminjami uang Rp 300 ribu.

Baca Selengkapnya

Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

4 hari lalu

Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

Polisi menangkap seorang wanita 40 tahun di Tangerang yang diduga membunuh ponakannya yang berusia 7 tahun.

Baca Selengkapnya

Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

5 hari lalu

Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

Polres Wonogiri, menetapkan SPY, 44 tahun, sebagai tersangka pembunuhan dalam kasus penemuan kerangka manusia di Desa Setren, Wonogiri.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin

5 hari lalu

Pembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin

Seorang wanita menjadi korban pembunuhan. Jasadnya ditemukan di sebuah Kedai Anak Mami di Kelapa Gading. Hendak menggugurkan janin.

Baca Selengkapnya

Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

5 hari lalu

Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

Pelaku diduga membunuh korban di Pulau Pari karena sakit hati.

Baca Selengkapnya