Kenapa Anggota Brimob Rizky Dikeroyok Hingga Tewas

Reporter

Jumat, 4 Juli 2014 03:54 WIB

Foto Bhayangkara Dua (Bharada) Riski Dwi Wicaksono di Dusun Popohon, Sentul, Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur, 3 Juli 2014. Bharada Riski merupakan Detasemen B Satuan III Pelopor Marko Brimob Kelapa Dua, Jakarta, yang tewas dikeroyok orang tak dikenal di Depok, Jawa Barat, 1 Juli 2014. TEMPO/Abdi Purmono

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar mengatakan ada sejumlah kemungkinan yang mengakibatkan terjadinya pembunuhan sadis terhadap Anggota Brimob, Bharada Rizky Dwi Wicaksono, 20 tahun, pada Selasa, 1 Juli 2014. (Baca: 20 Menit Terakhir Brimob Rizky Sebelum Dibunuh)

"Analisis secara kriminologi, kemungkinan pembunuhan itu bisa dilatarbelakangi dendam atau benci, persaingan, kehormatan, atau gengsi. Hal itu bisa menyebabkan kekerasan kolektif," kata dia kepada Tempo, Rabu, 2 Juli 2014. (Baca: Polisi Selidiki Motif Pembunuhan Anggota Brimob)

Melihat cara pembunuhan itu, Bambang menduga latar belakang lebih kepada rasa benci yang sangat mendalam pada pelaku. Sebab, pelaku yang dibantu sejumlah temannya itu tampaknya tidak takut pada akibat dan sanksi yang dilakukannya. "Pelaku tidak takut sanksi sosial dan pidana. Ada perasaan percaya diri dalam melakukannya," kata dia.

"Kemungkinan ada perasaan tidak puas terhadap korban, dengan tekad bunuh dulu, urusan belakangan."

Pengajar di Pascasarjana Kajian Ilmu Kepolisian Universitas Indonesia itu menyebut ada dua kekerasan kolektif, yaitu kekerasan yang irasional dan rasional. Dalam peristiwa pembunuhan Rizky, jelas terlihat kasus ini masuk kategori kekerasan rasional.

"Artinya, saya yakin ini dipersiapkan karena korban dicegat, lalu dieksekusi. Jelas itu dilakukan secara terorganisir dan terencana," kata dia.

Bambang menduga kecil kemungkinan pembunuhan itu dilakukan kolega Rizky. Sebab, menurut dia, di dalam Brimob loyalitas dan rasa senasibnya sangat tinggi. "Kalau karena persaingan tidak sehat di internal itu kecil, tapi bisa saja. Bisa juga eksternal karena faktor gengsi. Orang lain tersinggung, merasa dilecehkan karena ucapan korban dan sebagainya," kata dia. (Baca: Pembunuh Incar Anggota Brimob Rizky dari Markas)

MUNAWWAROH


Berita Lainnya:
Buya Syafii Ngeri Lihat Kampanye Hitam ke Jokowi
Ahok Ditolak Masuk ke Masjid di Jakarta
Menteri Hidayat Usul Pajak Tas Hermes Dihapus
Diskriminasi, Muslim di Xinjiang Dilarang Berpuasa
Pemerintah Ogah Layani Gugatan Newmont

Berita terkait

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide, Bawa Ponsel Milik Korban

18 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide, Bawa Ponsel Milik Korban

Satgas Damai Cartenz menangkap terduga pembunuh Danramil Aradide Letda Inf Oktovianus Sogalrey itu pada Sabtu, 11 Mei 2024, sekitar pukul 10.40 WIT.

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan Kembali Terjadi di Garut, Ibu 53 tahun Ditemukan Tewas Mengenaskan

1 hari lalu

Kasus Pembunuhan Kembali Terjadi di Garut, Ibu 53 tahun Ditemukan Tewas Mengenaskan

Dalam kasus pembunuhan di Cikajang, Garut itu, anak korban juga dianiaya sehingga luka serius di kepala dan wajah.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

2 hari lalu

Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

Penduduk Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, menjadi gaduh setelah ditemukannya mayat dalam koper pada 25 April lalu. Ini kasus pembunuhan lain.

Baca Selengkapnya

Dipicu Balas Dendam, Anggota Geng Motor di Garut Bunuh Kakek 72 tahun

2 hari lalu

Dipicu Balas Dendam, Anggota Geng Motor di Garut Bunuh Kakek 72 tahun

Anggota geng motor di Garut membunuh seorang kakek berusia 72 tahun. Peristiwa itu dipicu sakit hati karena diduga korban menganiaya kembaran pelaku.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Asmara

4 hari lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Asmara

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan asmara. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

4 hari lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

4 hari lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

5 hari lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

7 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

7 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya