TEMPO.CO, Jakarta - Polisi telah menetapkan lima tersangka penganiayaan terhadap Arfiand Caesary Alirhami, 16 tahun, siswa SMA 3 yang meninggal dunia setelah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Sabhawana di Gunung Tangkuban Parahu, Jawa Barat. Para tersangka itu adalah DW, TM, AM, KR, dan PU yang masih berstatus siswa SMA 3.
Tersangka TM, AM, KR, dan PU ditahan di Rutan Salemba karena masih terbilang anak-anak. Sedangkan DW yang telah dianggap dewasa karena berusia 18 tahun meringkuk di tahanan Polres Jakarta Selatan. (Baca: Tersangka Ekskul Maut Minta Penangguhan Penahanan)
Tempo sempat menemui DW di ruang tahanan di lantai 4 Markas Polres Jakarta Selatan pada Jumat, 4 Juli 2014. Saat itu DW tengah dijenguk kawan-kawannya. Seorang rekan sekolah DW, Wicak, 17 tahun, mengatakan ingin memberi semangat kepada temannya itu lewat buku. "Kami bawakan buku yang lucu karya Raditya Dika," kata Wicak. DW tampak senang menerima buku itu.
Namun DW menolak membicarakan dugaan kasus penganiayaan yang mengakibatkan Arfiand tewas. Setiap ditanya ihwal peristiwa tersebut, dia menggeleng. Setelah Afriand, peserta kegiatan Sabhawana, Padian Prawirodirja, juga meninggal dunia pada Kamis, 3 Juli 2014. Padian diduga tergigit ular. (Baca: Ada Bekas Gigitan Ular di Tubuh Siswa SMA 3)
Kepada teman-temannya, DW mengatakan tak betah berada di balik jeruji. "Sehari aja waktu berasa lama banget," kata DW. Dia berharap masalah ini cepat selesai sehingga bisa cepat keluar dari penjara. (Baca: Pekan Depan, Kepala SMA Negeri 3 Dikenai Sanksi)
DEVY ERNIS
Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Piala Dunia 2014 | Tragedi JIS
Berita terpopuler lainnya:
Lurah Susan 'Mengurung Diri' Sampai 9 Juli
Prabowo 'Nyerah' di Daerah-daerah Ini
Dihalangi Mencoblos, Ratusan TKI Hongkong Marah
Berita terkait
Siswa MTs di Semarang Diduga Aniaya Adik Kelas Pakai Setrika karena Ajakan Jabat Tangan Tak Direspons
17 jam lalu
Seorang siswa Madrasah Tsanawiyah atau MTs di Susukan, Kabupaten Semarang diduga menganiaya adik kelasnya menggunakan setrika di asrama
Baca SelengkapnyaDipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang
1 hari lalu
Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang
Baca SelengkapnyaPolisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku
3 hari lalu
Polisi membebaskan pria berinisial FH, seorang korban begal yang sempat dijadikan tersangka karena membunuh pelaku begal berinisial E.
Baca SelengkapnyaPolisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa
3 hari lalu
Polisi menghentikan proses penyidikan kasus pembunuhan pelaku begal di Jambi dan membebaskan korban pembegalan.
Baca SelengkapnyaKasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka
4 hari lalu
Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang akan menjerat tersangka pembunuhan itu dengan pasal penganiayaan dengan mengakibatkan kematian.
Baca SelengkapnyaRubicon Milik Mario Dandy Tak Laku, Kejari Jaksel Turunkan Harga Lelang
4 hari lalu
Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan kembali melelang mobil Rubicon milik terpidana perkara penganiayaan, Mario Dandy Satrio
Baca SelengkapnyaTerkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal
5 hari lalu
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.
Baca SelengkapnyaBuntut Penganiayaan Senior ke Junior, Kemenhub Tak Buka Formasi Pendaftaran STIP Tahun Ini
5 hari lalu
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan peristiwa meninggalnya Rio, salah satu mahasiswa di STIP menjadi evaluasi bersama bagi Kemenhub.
Baca SelengkapnyaRamai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron
6 hari lalu
Pembunuhan Vina di Cirebon pada 2016 silam, Polisi hingga saat ini masih mencari 3 pelaku yang masih berstatus DPO.
Baca SelengkapnyaTaruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas
9 hari lalu
Polisi melibatkan ahli bahasa untuk mengungkap kode-kode khusus yang diucapkan taruna STIP Kemenhub saat menganiaya adik tingkat hingga tewas.
Baca Selengkapnya