Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat memberikan penjelasan usai melantik Sekda yang terpilih di Balaikota, Jakarta, Jumat 11 Juli 2014. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan tak menerima informasi adanya ancaman bom di Balai Kota. Meski begitu, ia mengimbau agar setiap orang di Balai Kota waspada pada setiap benda yang mencurigakan.
"Saya tak menerima informasi adanya ancaman," ujarnya kepada Tempo, Selasa, 22 Juli 2014.
Sejak 21 Juli 2014 kemarin, sistem pengamanan di Balai Kota ditingkatkan. Pantauan Tempo, semua pintu detektor logam di Gedung Blok B dan Blok G kini difungsikan. Pegawai negeri sipil maupun tamu yang hadir harus melewati pintu itu.
Padahal biasanya tamu bisa langsung menuju pintu kaca tanpa melalui detektor tersebut. Tas dan barang bawaan lainnya pun tak luput dari pindaian sinar X.
Kepala Biro Umum DKI Jakarta, Agustino Darmawan mengatakan, ancaman bom itu dikirimkan melalui faksimile pada Sabtu, 19 Juli pekan lalu. Hasil penyisiran polisi di semua ruangan menyatakan nihil. (Baca juga : Balai Kota Diancam Bom. )
Meski begitu, ia berujar kini sebanyak 100 personel polisi ditugaskan untuk mengamankan Balai Kota. "Pengamanan masih dilakukan, tapi tidak terlalu berlebihan," ujar Agustino.